awansan.com – Allah maha adil, itulah kata – kata yang selalu masuk di otak saya saat mengunjungi kabupaten Gunungkidul, bagaimana tidak kabupaten ini terkenal sebagai kawasan karst, yang sulit air, tiap tahun langganan kekeringan,bisa dibilang daerah minus, namun ternyata Allah mengkaruniakan kelebihan pemandangan yang indah di berbagai tempat di wilayah ini, mulai dari pantai, gua karst, air terjun dan sederet pemandangan lain yang bisa dijadikan tempat wisata, yang tentunya pariwisata ini bisa mengangkat perekonomian daerah ini.
Jika membaca tulisan saya tentunya masih ingat tentang Air terjun Sri Gethuk, berawal dari survey yang saya lakukan bertiga kemarin,ternyata menggelitik beberapa teman saya yang lain untuk berkunjung kesana juga, setalah koordinasi sana sini akhirnya terkumpul juga delapan orang mahasiswa dan mahasiswi yang akan berangkat.
Hari yang dinantipun tiba ( 01/10 ), tapi ternyata rencana saya untuk berangkat dari jogja jam 08.00 pagi gagal, karena ada satu anggota yang tiba – tiba nggak jadi ikut, dengan terpaksa kami menunda keberangkatan hingga hampir satu setengah jam untuk mencari orang penggantinya, Alhamdulillah setelah merayu beberapa orang dengan berbagai jurus akhirnya didapat satu anggota baru haha. Keadaan pun makin tambah romantis bagi beberapa orang anggota, tampak ada muka salah satu dari mereka yang tambah sumringah wkwkwkwk, tapi tetep saja tidak berpengaruh pada muka saya, lha wong saya masih jomblo.
Karena saya sudah hafal jalan maka Perjalanan dari Kota Yogayakarta hingga air terjun Sri Gethuk berjalan lancar, hanya saja dua motor sempat tertinggal jauh di tanjakan pathuk maklum gaya riding berbeda.
Sesampai di air terjun mulai deh sifat narsis manusia bangkit kembali, mereka berusaha exis dengan keberadaan mereka dimana – mana ( termasuk saya di dalamnya haha). Seandainya satu blog ini digunakan untuk menampilkan semua kenarsisan mereka maka mungkin butuh berpuluh puluh halaman untuk menayangkannya. Berikut buktinya tapi beberapa aja ya.
![]() |
wah posene , gx nguati |
![]() |
ada monyet berloncatan sedang melintasi air terjun |
![]() |
bidadari lagi narsis |
![]() |
Ini mau foto, atau mau senam aerobik ??? |
Adzan dzuhur berkumandang , akhirnya kami meninggalkan air terjun srigethuk untuk menjalankan sholat dzuhur, cukup jauh juga mencari masjid terdekat, baru saat mendekati daerah playen saya mendapatkan masjid.
Seakan belum puas dengan pemandangan di air terjun , kamipun melanjutkan wisata ke pantai, tujuan kali ini adalah pantai Kukup, yang terletak persis di sebelah pantai Baron, yang membuat pantai ini istimewa adalah adanya pulau yang menjorok ke laut, dan kita bisa berjalan ke pulau itu lewat jembatan yang sudah tersedia.
Puas di pantai kami memutuskan untuk pulang menuju Yogyakarta, tapi mampir dulu di rumah salah satu teman kami untuk makan sore dan seperti biasanya merampok mangga, kali ini sambil makan dan menikmati hasil rampokan, kami dihibur orgen tunggal yang suara penyanyinya nggak kalah mantap sama ayu ting ting. Bahkan saya jadi ikut – ikutan karaoke walau bersuara sumbang ternyata Asyik juga ya, gara – gara karoke ini juga saya jadi gandrung sama lagunya ruth sahanya yang berjudul keliru padahal itu lagu jadul banget tapi kok tenyata enak di telinga haha.
![]() |
Duo Penyanyi |
![]() |
Duet Maut, |
![]() |
Foto Bersama |
Akhir cerita kami pun beriringan perlahan pulang menuju kota Yogayakarta, menembus gelapnya jalan, dan dinginnya udara malam dengan menorehkan kenangan indah di memori kami semua. Terima kasih ya Allah .
Special thanks to :
Dhoni wicaksono ( our photographer )
Aditya Suryantaka n putri ( snacknya besok bawa yg banyak ya )
Zuhara R.C dan keluarga ( kami nggak akan kapok mampir )
Nirma lila anggaini ( udah mbantu ngerayu orang )
Vevi Dilamartha ( jangan kapok nraktir ya )
Ibnu S n Gilang ( nggak ada loe nggak rame )