Journey To The East ( part 3 , end )

Ketika menulis cerita ini kepala saya masih tergolek lemas di atas kasur , apalagi ditambah tulisan Journey tho the east java part 3 & 4 yang hilang begitupula dengan semua foto – foto waktu touring ke jawa timur , jadi saya putuskan untuk dijadikan satu part saja, yah sudah mau gimana lagi namanya juga musibah, jadi beberapa foto disini saya ambil dari sumber lain sebagai gambaran saja.

Hari ketiga di jawa timur kantong mulai menipis, walu begitu semangat pantang patah, tujuan hari ini adalah jembatan Suramadu, dan keliling pulau Madura , Madura aku dataaaaaaaaaaang. Pukul 08.00 pagi kuputuskan berangkat dari Jombang, perjalanan dari Jombang ke Surabaya berjalan lancar, jalannya luruss dan juga lumayan mulus kecepatan rata – rata 80 – 90 km/j, Begitu sampai di kota Surabaya langsung disambut macet, byuh – byuh panase poll rek.

Sebelum touring kali ini saya pernah ke Surabaya juga dulu, tapi dah agak lupa – lupa jalannya, karena hari sudah siang maka saya memutuskan berbelok ke masjid Al – Akbar, yupz masjid ini adalah salah satu masjid terbesar di Surabaya. Mumpung sudah sampai masjid tidak lupa saya naik ke menara disana bisa sepuasnya menikmati pemandangan kota dari atas menara , bayarnya cuman 3000 rupiah saja murah meriah marem

Selesai sholat langsung go ke Suramadu, jujur saya sendiri tidak hafal sama sekali jalan – jalan di Kota, walhasil hampir dua jam saya muter – muter kota Surabaya, nyari arah Suramadu berdasarkan GTS, akhirnya nyampe juga ke jalan kenjeraan, horee Suramadu udah deket, dari jauh terlihat samar – samar kawat baja berwarna orange Suramadu i’am coming.

Ini merupakan kedua kalinya saya lewat jembatan Suramadu, tapi dulu lewat naik mobil, hembusan angin laut benar – benar segar, kujalankan si megarev pelan – pelan sambil menikmati pemandangan selat Madura, dan kapal yang lewat di dekat jembatan oh indahnya.

Sebentar saja lewat Suramadu dan saya sudah sampai di pulau Madura, saya meutuskan untuk pergi ke kota Bangkalan, di sebelah utara pulau Madura, kebayang nggak sih lha jembatan Suramadu aja ada di sebelah selatan pulau, jalan di Madura memang top markotop lurus dan nggak ada kata nanjak oke top speed dah megarev pun meraung sekitar 110-120 km/j, kadang sparring juga sama motor – motor lain di sepanjang jalan biarin nggak peduli aku, yang penting bisa nikmatin jalan, sampai di kota bangkalan aku muter – muter di alun alun kota dan masjid agung.

Di Stadion Karapan sapi

habis itu tidak lupa menikmati kuliner pulau Madura , sate ayam plus es mega mendung meluncur ke perut wew kenyang, yang berbeda dari sate di pulau jawa adalah daging satenya gedhe – gedhe haha.

Hari sudah sore dan malam saya dah harus pulang kandang ke Jombang maka kuputuskan kembali ke pulau jawa, karena waktu dah mepet saya nggak sempet mampir – mampir lagi, padahal rencana mau mampir ke bulik saya di sidoarjo ( maaf ya bulik dh ngecewain L ). Dari Surabaya hujan mulai turun rintik – rintik , semakin lama kok semakin deras oke dah berhenti dulu pake rain coat, hujan ternyata turun dengan amat deras diatambah dengan angin yang amat kencang , si megarev pun berjalan pelan 60-70 km/j sambil nguntit di belakang bis besar lumayan ngurangin terpaan angin, dan akhirnya malam jam 19.30 sampai selamat di Jombang, karena badan sudah lelah maka setelah sholat langsung terkapar zzzzzzz.

Esok harinya saya berpamitan ke tuan rumah untuk pulang ke Yogyakarta,berhubung harus meneruskan perjalanan ke dieng, terima kasih ya mas basyar dan keluarga, sudah mau menerima saya selama beberapa hari. Berbeda dengan rute berangkat pulangnya saya putuskan lewat jalur Surabaya – Jombang – Madiun – Magetan – Sarangan – Cemorosewu – Tawangmangu – Karanganyar – Solo – Yogyakarta. Sepanjang perjalanan pemandangan nampak indah di kanan – kiri jalan, dari Jombang hingga madiun jalan relatif datar – datar saja, memasuki daerah magetan mulai nanjak,

Dari telaga sarangan ambil jalan pintas, ternyata disini jalannya lebih nanjak, mana berkabut lagi tapi nggak papalah terjang terus, hawa dingin khas pegunungan menyambutku ketika sampai di cemoro sewu, disini kuputuskan untuk beristirahat untuk sholat dzuhur sekaligus berjemur mengahangatkan badan sambil menikmati seplastik cilot sedapnyo, untuk makan enak ternyata nggak harus mahal kan yang penting keadaan mendukung.

Puas beristirahat perjalanan berlanjut menuju Yogyakarta, tercatat saya berhenti dua kali di karangpandan dan karanganyar untuk mampir ke rumah temen menjalin silaturahmi haha. Selepas Kota Karanganyar hujan kembali mengguyur oke dah tambah costum pake raincoat, dan ternyata sampai kota Solo hujan sudah reda, karena malas berhenti, maka saya putuskan tetep makai rain coat jadilah saya pusat perhatian di sepanjang jalan Solo – Yogyakarta, mungkin mereka berpikir ngapain tu orang, nggak hujan kok pakai rain coat, tapi saya cuek bebek saja wong nggak ada yang kenal saya di jalan kok akakakak, dan akhirnya tepat waktu maghrib saya sampai Yogyakarta.

 

Advertisement

2 comments

  1. jalan madura sik paling enak nggo geberan yo selepas suramadu kae kang.. aku wingi pas nggowo mobil, belok arah sampang, dalane beuh.. sempit.. menggak-menggok.. medane bis ro truk.. rep nyelip angel.. trus menggok ning panturane madura.. balike njajal lewat bangkalan, iyo lurus dan lebar, tapi dalane remuk redam, berdebu, ra ketemu bis, tapi truk akeh.. jebul lama perjalanan tekan suramadu yo podo.. suwe.. 😆

    Like

    1. hehe iya by pass suramadu memang nikmat, jalan lurus sepanjang 10 km, gas polll kang mbud 😀

      aku mentok baru sampai bangkalan/tanah merah, belum sampai sampang, kpn kpn tak cobain lah 😀

      Like

Komentar

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.