awansan.com – Dear pembaca semua, dalam kurun waktu 5 tahun terkahir publik Indonesia benar benar dimanjakan dengan banyaknya Chasis bus premium yang membanjir pasaran Indonesia, sebut saja Mercedes Benz OH 1830, Mercedes Benz OH 1836, Mercedes Benz OH 2542, Scania K 310, Scania K 360, Scania K 380, dan Scania K 410, MAN R 37 dll
Angin Sejuk pun kemudian di hembuskan oleh Marissa Holyday, sebagai salah satu Operator Bus wisata premium di Indonesia, secara mengejutkan akan mendatangkan chasis bus yang sangat Wah, yaitu Mercedes-Benz O500 RSDD 2741 8×2, yupz berarti bus ini akan menggunakan 4 axle, joss banget.
Suatu terobosan yang berani mengingat harga chasis yang sudah tentu mahalnya. Seiring dengan membaiknya infrastruktur transportasi di Indonesia, tentu saja awb sangat berharap akan lebih banyak chasis bus dengan spesies ini masuk Indonesia.
Bus dengan konfigurasi 4 axle sebetulnya bukan barang baru, tapi memang keberadaannya sangat sedikit selama ini hanya terpusat berada di daerah Amerika Selatan yang menggunakan bis dengan konfigurasi ini, bus dengan konfigurasi 4 axle mempunyai banyak keunyungan, salah satunya adalah bus bisa dibuat lebih besar karena dengan axle yang lebih banyak tentunya bisa menanggung beban lebih berat, otomatis bus bisa menampung lebih banyak penumpang.
bus juga akan semakin nyaman karena ditopang oleh banyak suspensi, sebagian besar bus 4 axle sudah menggunakan independent front suspension, tak kalah dengan mobil pribadi :D, berikut awb bahas beberapa chasis bus dengan Konfigurasi 4 Axle yang beredar.
Mercedes-Benz O500 RSDD 2741 8×2
sesuai dengan penomoran Bus Mercedes, Angka 27 melambangkan beban berat kotor maksimum alias gross vehicle weight (GVW) 27 ton yang sanggup ditopang oleh bus ini. Sementara, angka 41 adalah merepresentasikan 410 horse power, tenaga maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin bus ini untuk melaju di jalan raya.
angka 8×2 merepresentasikan bus ini mempunyai 8 titik roda, empat di kanan dan empat di kiri untuk menopang tubuh bongsornya. Sedangkan Penggeraknya ada pada sepasang axle di roda belakangnya.
Mercedes-Benz O500 RSDD 2741 8×2 menyandang mesin MB OM 467 LA, enam silinder vertikal dengan turbo intercooler, 11.967 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 300 Kw pada 2000 rpm dan torsi maksimum 1900 pada 1100 rpm.
Volvo B430R 8×2
Pabrikan eropa lain pun tak mau kalah , salah satunya dalah Volvo yang mengelurakan Chasis Volvo B430R 8×2, Chasis ini ditenagai oleh mesin diesel Volvo seri D11A, dengan unit injeksi independen, 6-silinder, 4 katup per silinder, overhead camshaft, turbocharged, Intercooler, Chasis bus ini juga sudah dilengkapi sensor pemadam api secara otomatis.
Selain mesin yang bertenaga, volvo juga membekali chasis ini dengan beragam teknologi keamanan termutakhir , dengan pengaplikasian sistem rem cakram pada semua sumbu , masih didukung juga oleh sistem EBS, yang mencakup 5 fungsi utama diantaranya
• ABS (Anti-lock Braking System)
• ASR (Peraturan slip Percepatan).
• Sensor keausan kampas rem
• pil Otonomi
• Pengereman cerdas (retarder * / VEB + f layanan Reindeer secara bersamaan)
• Bantuan Pengereman Darurat
• Sistem bantuan di awal ( HSA )
SCANIA K 410
Scania pun ikut meramaikan pasar ini dengan meluncurkan Scania K 410 versi 8×2, angka 41 adalah merepresentasikan 410 horse power, tenaga maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin bus ini untuk melaju di jalan raya. angka 8×2 merepresentasikan bus ini mempunyai 8 titik roda, empat di kanan dan empat di kiri untuk menopang tubuh bongsornya. Sedangkan Penggeraknya ada pada sepasang axle di roda belakangnya.
SCANIA K 4108×2 menyandang mesin Scania seri DC 13 , enam silinder vertikal dengan turbo intercooler, 13.000 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 410 HP @ 1900 rpm dan torsi maksimum 2000 nm @1000-1350 rpm. Transmisi menggunakan GEARBOX GR875R, 8-speed Scania Opticruise.
Seperti halnya Volvo , Scania Juga membekalichasis ini dengan bejibun fitur, sebut saja Independent front suspension , dan air suspension. Safety juga sangat diperhatikan dengan penyematan Electronic Braking System (EBS), Electronic Stability Programme (ESP), Scania Retarder and Traction Control (TC) .
Kemajuan pesat, asik bener kya bis2 luar negeri..
http://sebarkan.org/2016/03/21/awal-debut-rio-haryanto-sudah-dilecehkan-media-asing/
LikeLike
Iya kayak di luar negeri
LikeLiked by 1 person
ketoke marissa holiday lagi gencar nggowo bis apik yo.. wingi aku ndelok instagram e anyar-anyar kae armadane.. yo nek armada parwis wangun sih.. gimanapun juga bentuk bis salah satu faktor pemilihan penyewaan je..
http://dolanotomotif.com/2016/02/16/ke-jakarta-bersama-bus-sinar-jaya-berkaroseri-laksana/
LikeLike
Iyo jan jor joran tenan, hla kui rwgo chasisse nk di tukokke chasis sek lokalan wes oleh piro wae
LikeLike
itu yg scania sistem bantuan diawal maksutnya apa ya ?,Klo HSA mungkin Hill start Assist ( biar bis gak melorot di tanjakan)
LikeLike
Yup bener Hil Start Assist
LikeLike
Koyone skrng blum perlu tuk bis ngelen tp kl untuk bis parwis vvip baru bisa..kl buat ngelen arep pasang tarif piro?
Kl pun ada yg naik pasti itu maniak bis bgt..krn pasti harga tiket bs hampir sama ama tiket pesawat ato kereta eksktf ..hayo wani piro?
LikeLike
Tapi di sisi lain, semakin besar ukuran bus maka semakin bnyk bisa angkut penumpang, kalo udah bnyk jalan tol bus bus kayak gini pantes kok,
LikeLike
masih mikir efisiensinya.. quad axle kalau untuk bus rasanya gmn gtu..
http://imotorium.com/2016/03/23/ketemu-bus-rumah-sosis-saat-berkunjung-ke-pabrik-tahu-susu-lembang/
LikeLike
Harusnya nggak begitu beda jauh sama yg triple axle. Karena penggeraknya cuman sepasang di belakng
LikeLike