awansan.com – Dear pembaca semua, apa yang terlintas di pikiran anda ketika mendengar daerah “ Jepara” , awansan yakin hampir semua mengasosiasikan daerah ini dengan Ukiran Kayu, Meubel, Kartini, dan Kepulauan Karimunjawa d, hmm tidak salah memang karena hal itu yang membuat Jepara terkenal selama ini, tapi siapa sangka ternyata Jepara juga menyimpan banyak tempat tempat wisata tersembunyi yang asyik untuk dikunjungi.
Sabtu 14 Mei 2016
Kedatangan awansan ke Jepara sebetulnya di luar rencana, karena rencana awal awansan memang hanya kondangan saja ke tempat mantan rekan kerja di Kecamatan Dukuhseti nun jauh di pedalaman Kabupaten Pati 😆 .
Start dari jogja sekitar jam 22.00 awansan dan teman – teman mengguakan armada Nissan Evalia milik kantor , beruntung jalan sangat lancar, speed rata rata berkisar 80-90 km/j sampai kemudian harus berhenti di daerah Jambu sebelum Ambarawa karena co pilot mabok, padahal mobil ini empuk lhoo, kok ya bisa bisanya mabok, ya wes habis itu kecepatan diturunin dan sempat berhenti lagi di Indomaret Ungaran untuk belanja cemilan dan istirahat.
Memasuki area Banyumanik, terlihat co pilot sudah bisa sedikit tidur, kembali tancap gas 110 – 120 km/j, dan meskipun jalan sedikit keriting suspensi Nissan Evalia cukup mampu meredam hentakan yang ada, namun akibat speeding walhasil co pilot kembali mabuk #duhdek , untung udah keluar jalan tol mabuknya, jadi bisa berhenti di pinggir jalan.
Karena Co-Pilot berkali kali mabuk, akhinrya awansan nyetir santai saja di kec 90-100 km/j, beruntung jalur pantura setelah demak mulai muluss sehingga mobil minim guncangan, sampai di tempat kondangan di daerah Dukuhseti pukul 03.00 pagi langsung tepar ketiduran di kursi depan rumah, bayangkan dengan jalan sepi plus kecepatan segitu aja butuh waktu 5 jam perjalanan, nggak kebayang kalo berangkat siang sampe sini berapa jam 😆 .
Minggu 15 Mei 2016
Pagi pagi awansan terbangun, langsung sholat dan mandi, sambil nungguin co pilot dandan awansan nikmatin cemilan yang disediakan tuan rumah, sambil ngobrol dengan rombongan lain yang juga dateng dari Jogja tapi beda mobil, Pukul 09.00 akhinya akad nikah terlaksana dilanjut dengan acara resepsi, okee makan yang banyakk buat bekal tenaga nyetir 😆 .
Sambil makan iseng iseng lihat google maps, ehalah kok ternyata deket situ ada wisata Benteng Portugis, kepalang tanggung akhirnya kita putuskan bablas sekalian kesana wkwkwk. Setelah selesai semua acara, sekitar jam 14.00 awb pamit kepada tuan rumah, dan langsung tancap gas ke Benteng Portugis dengan masih pake baju batik kondangan 😆 .
Jalan dari Dukuhseti menuju Benteng Portugis sudah beraspal mulus, hanya sebagian kecil saja yang rusak, sepanjang perjalanan kita banyak disuguhi pemandangan sawah dan kebun karet, jalan ini sebenarnya memutari Gunung Muria, jadi selain dataran rendah kita juga disuguhi pemandangan Gunung nan Hijau.
Udara pantura yang panas menjadi ujian tersendiri buat Ac Evalia, namun sekali lagi terbukti ac mobil ini cukup dingin sampai baris ketiga, padahal penumpang lumayan penuh, satu satunya kelemahan hanya penempatan blower belakangnya yang tidak tepat, hanya di bagian samping kanan saja.
Setelah 30 menit perjalanan sampailah awb di benteng portugis, sempet kesasar pas nyari jalan masuknya wkwkkw, maklum pendatang baru, setelah ketemu segera parkir, dan beli karcis masuk Rp 5000/orang, cukup murah 😀 .
Benteng Portugis sendiri merupakan salah satu peninggalan portugis di Tanah Jawa . Pembangunan benteng itu tidak lepas dari kepentingan Portugis dalam persaingan dagang dengan bangsa pendatang lain yakni bangsa Inggris dan Belanda. Tidak lepas juga untuk kepentingan keamanan bagi armada-armada dagang Portugis dalam menghadapi perompak-perompak yang malang melintang di perairan laut Jawa khususnya perairan Jepara.
Cuaca itu cukup membuat awb bercucuran keringat, beruntung hembusan angin cukup kencang sehngga bisa membuat hawa panas sedikit berkurang, kalo sudah sampai sini jangan lupa foto dulu di Icon benteng portugis.
Dari tempat foto pertama kita bisa berjalan jalan hingga mendekti pulau mandalika, nah disini nih spot yang paling enak karena teduh dan angin semilir hahaha, dari karang dekat pulau mandalika kita bisa naik ke atas bukit untuk melihat sisa sisa benteng yang masih ada, nampak disana masih ada beberapa meriam kecil peninggalan portugis di masa lalu .

Puas muter muter akhirnya sekitar pukul 15.45 awansan berserta rombongan meninggalkan benteng portugis, jalur pulang yang diambil adalah Jepara- Semarang- Bawen- Boyolali –Klaten – Yogyakarta , di jalur ini kita sekaligus jajalin jalan Tol Terboyo- Bawen yang ternyata mehong juga, habisnya 19.500 euy 😆 , namun mumpung tol masih sepi sekalian kita buat test top speed evalia, pada salah satu tanjakan mampu menembuh 150 km/j , namun awansan mngurungkan niat untuk menekan gas lebih dalam karena setir sudah bergetar hebat.
Setelah keluar tol, awansan pun undur diri dan driver diganti oleh teman awansan, dan alhamdulillah selamat sampai jogja jam 22.00 . well cukup sekian cerita perjalanan kali ini, see you next time 😀 .
kalo ke jepara lagi, coba kunjungi desa Tempur. pemandangan jos..dan juga kopinya mantab
LikeLike
Siapp besok lagi mampir kesana hehe
LikeLike
jepara my home jadi kangen pulang ke jepara ada
pantai kartini kura2 raksasa
pantai bandengan
pantai bondo
pantai mpurancak
pantai blebak
pantai pungkrok
full wisata pantai juga yang terbaru
jepara ocean park waterboom terbesar di jateng
LikeLike
Belum pernah sekalipun ke jepara. Tapi itu tangga asli nggak cuma teduh mas, romantis juga. Cocok buat syuting adegan ala ala drakor gitu. Biar dunia luar tahu kalau di sini nggak cuma ada Bali…
LikeLike
hihi romantiss , btw boleh juga idenya buat syuting
LikeLike
wah apik tenan i kang panggone.. opomeneh htm cuma segitu.. boleh nih jadi referensi kalo kebetulan ke jepara.. 😀
btw, mbak e sopo kui? kok manis.. cocok! 🙄
LikeLike
temen nggak papa.. sik jelas ditunggu undangane.. #ehh 😛
LikeLike