
Assalaamualaikum bro sist, libur tahun baru kemarin menyisakan banyak kenangan bagi awb, well Alhamdulillah awb dan istri berkesempatan mengexplore keindahan alam Indonesia.
Kali ini awb bersama istri touring ke Dataran Tinggi Dieng, sebetulnya nggak niat touring lha wong dadakan juga, awalnya cuman mau iseng aja jalan jalan ke Jumprit malah keterusan ke Dieng, selain jalan jalan sekalian buat review si Blade 125, kuat nggak tuh kalau buat nanjak

Start dari rumah mertua di dekat RSUD Temanggung sekitar pukul 09.00 .. jalur yang kami ambil kali ini adalah via Umbul Jumprit, yang katanya lebih dekat jika dibandingkan jalur biasa yang via Wonosobo. Dan ternyata kita tidak salah pilih karena di jalur ini pemandangan sangat indah, awb sangat menikmati perjalanan kali ini, toh bagi awb sampai Dieng itu cuman bonus, yang penting menikmati perjalanannya 😁.

Selain pemandangan lembah dan gunung nan hijau, pada jalur ini kita juga disuguhi pemandangan kebun + pabrik teh Kemuning, joss gandos pokokee.. meskipun begitu kalau lewat jalur sini butuh kendaraan yang prima karena jalur ini dipenuhi dengan tanjakan panjang yang cukup curam, serta tikungan cilukba di tengah tanjakan tanjakan curam, dan well terbukti si blade 125 mampu menaklukkan semua tanjakan tersebut walau kita berboncengan.
Nampaknya gear 14 : 39 bawaan blade membawa kenaikan yang signifikan dalam kekuatan tanjak, beda dengan Supra 125 yang terkenal agak lemot ketika di tanjakan.

Jalan dari Jumprit sampai Dieng cukup halus, hanya ada sekitar 1,5 km saja yang jelek. Hanya butuh waktu 45 menit saja, dan kita sudah sampai Dieng 😂😂, ternyata cepet banget kalau lewat jalur ini..
Mumpung sudah sampai Dieng kami sempatkan sekalian silaturahmi ke rekan kerja yang rumahnya disini, Puas ngemil dan ngobrol, awb dan istri kemudian pamitan untuk melanjutkan perjalanan, dan seperti biasa sepanjang perjalanan Dieng selalu memanjakan mata dengan pemandangan indahnya.
Sudah sampai di Dieng tidak lengkap rasanya kalau tidak pergi ke tempat wisata yang lagi Hits yaitu “Batu Ratapan Angin”, hmmm langsung saja awb gaspol kesana, arahnya mudah kok cari saja Dieng Vulcano Theatre, parkir disitu kemudian jalan kaki ke atas bukit.
Batu Ratapan Angin sendiri merupakan tempat wisata baru di Dieng, letaknya yang berada di atas telaga warna menyajikan pemandangan yang luas nan mengagumkan 😁, worth it lah dengan karcisnya yang 10.000/org.


Capek foto foto, kami kembali ke parkiran, dan bersiap pulang, say goodbye to Dieng, nah jika tadi berangkatnya kemampuan mesin yang diuji, kini pulangnya kemampuan rem yang di test, karena turunannya panjang dan curam, sehingga rem rawan nyeplos karena kepanasan, tapi inilah enaknya motor bebek karena masih bisa dibantu engine break, dan alhamdulilah si blade mampu lolos di medan ini tanpa ada tanda – tanda rem nyeplos.


wah bagus’ banged bisa jadi destinasi kedepan nih hehe, Kunjungi kami ya http://romtechlab.com buat sharing’ tentang mesin antrian bank, jam digital masjid dll,
LikeLike
Hehe thanks mas
LikeLike
Foto foto yang belakangnya tanaman itu bikin saya kangen pulang mas…persis daerah saya di Prampelan Kaliangkrik Magelang…
LikeLike
Iya, ketimbang lewat Kledung, memang lewat Jumprit sangat menghemat waktu, asal tenaga motor juga harus jos, terlebih saat berboncengan.
Beberapa kali melintas jalur Jumprit, saya selalu terkesima dengan langitnya saat cerah, bersih biru tanpa polutan serta ruang pandang yang luas, haha
Sempat juga naik Sindoro via Desa Sigedhang yang pasti dilewati Njenengan saat ke Dieng,,
LikeLike
betul hemat waktunya lumayan bisa sampai 30 – 45 menit dibanding via wonosobo
mantapp mas , saya malah belum pernah kalau naik sindoro via sigedang, pernahnya via kledung
LikeLike
Ini foto disana mas
https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2017/05/09/wisata-muntuk-di-adipuro-prampelan/
Dingin bener…
LikeLike
Ya…lain kali kesana mas…tulis reviewnya ..
LikeLike
sipa mas , Insya Allah kesana kalau ada kesempatan, bisa silaturahmi ke jenengan juga kalau pas pulang kampung 😀
LikeLike
Ibu saya juga asalnya dari Temanggung lho mas, hehehe … malah mbahas itu ya.
Beberapa bulan lalu saya juga ke Temanggung trus sekalian ke Dieng, lewat Jumprit dan tembus Perkebunan Teh Tambi. Jalannya memang warbiyasa ya, tapi terbayar sama pemandangan yg bikin berdecak kagum.
Jadi kangen ke Temanggung dan Wonosobo
LikeLike
wah salam kenal ya mbak, temanggungnya mana ? hehe
kalo pas mudik bisa kopdar
LikeLike
baru tahu malah kalo ada jalan ke dieng selain liwat kledung. tanjakan nya maut jug a Mas?
LikeLike
Hehe iya tanjakannya lumayan maut, tapi selama kendaraan sehat insya Allah kuat kok
LikeLike
hoo pandean, masih kota 😀
LikeLike
Hehehe ia, deket Alun-alun
LikeLike