Mengobati Kerinduan, Touring Bismania Dari Jakarta ke Jogja Bersama PO Ramayana

awansan.com – Setelah sekian lama tidak touring ngebis, Alhamdulillah pada libur lebaran kali ini awansan berkesempatan untuk touring jarak jauh lagi, pada rute kali ini sebetulnya awansan sudah mengincar armada Po Putera Mulya , namun ternyata malah sudah dibelikan tiket Po Ramayana oleh pakde awansan, ya sudah nikmatin aja toh tiket gratis juga hehehe.

Bagi awansan sih  yang penting touring apapun bisnya πŸ˜€ , setahu awansan Bus Ramayana juga cukup recomended kok, sekalian nistalgia karena dulu tahun 2000an juga pernah naik bus ini untuk rute Jogja -Jakarta PP

Kamis, 28 Juni 2018

Semenjak pagi awansan sudah nggak konsen di rumah, penasaran nanti dapat armada apa dan seat berapa karena tiket dibelikan pakde, pukul 14.00 kita sudah standby di agen Pal Depok, info dari agen bus akan berangkat jam 14.15, dag dig dug nungguin dan akhirnya pukul 14.30 bus yang ditunggu datang juga, molor 30 menit dari jadwal .

Dari kejauhan nampak sesosok Ramayana mendekat, Alhamdulillah dapat Armada Ramayana Seri D berbody Morodadi Prima, bagi yang belum tahu Ramayana seri D ini mempunyai trayek Bogor – Kp Rambutan – Jogja, kapasitas 40 seat + selimut, bus ini juga  dilengkapi dengan fasilitas toilet, harga tiketnya juga  cukup murah cukup 150k saja, dan surprisenya lagi ternyata awb dan istri mendapat hotseat di depan, josss tenan.

Jalanan Kota Depok

Dari Pal Depok bus pun kemudian putar arah ke Tol JORR, dengan kondisi jalan jalan sore itu cukup ramai lancar, karena tidak ada penumpang yang masuk dari terminal Kp Rambutan jadinya Ramayana ini  langsung bablas terus.

Sedikit melirik ke kokpit dan nampaklah setir tampah khas Mercy lawas entah tipe king/cooler , dan memang inilah chasis yang awansan rindukan, empuknya chasis Mercy lawas berpadu dengan body Morodadi Prima, pandangan luas ke depan tanpa terhalang topi – topian, shock empuk body anteb, well sungguh suatu perpaduan yang sempurna, Keunggulan lain dari body lawas seperti ini seatnya masih menggunakan cover beludru yang menurut awansan lebih nyaman daripada cover kekinian, bahan beludru ini rasanya adem buat didudukin selama perjalanan jauh.

Oleh sopir pinggir bus dijalankan dengan woles sepanjang jalan Tol JORR, harap maklum Ramayana menganut sistem solar jatah yang membuat sopir tidak bisa menginjak gas semaunya πŸ˜‚πŸ˜‚, beda dengan Po Lain yang solar corr, bagi awansan sih tak masalah karena malah bisa menikmati perjalanan, kalau kenceng kenceng ntar sampai jogja malah kepagian πŸ˜† , Sempat juga iring iringan dengan Po Raya yang sama sama setia pakai chasis mercy lawas, sesama simbah simbah emang akur wkwkkw. 

iring iringan dengan Raya

Ketika memasuki daerah Cikarang, jalan mulai macet karena barengan dengan jam pulang kantor, Bus juga sempat berhenti di agen pom bensin Cikarang untuk menaikkan beberapa penumpang lagi, Bus kembali masuk ke Toll dan langsung disambut kemacetan, mau gimana lagi nikmatin ajaaa kemacetannya πŸ˜† . 

Macet di Tol JORR

Lepas dari kemacetan bus kembali dipacu santai sepanjang Tol Cipali, sempat bertemu dengan banyak bus bus artis yang selama ini hanya lihat di Youtube seperti Setia Negara Alfarruq, Lorena Double Decker, Harapan Jaya Double Decker dll. 

Pukul 20.00 akhirnya bus tiba di RM Kedung Roso Brebes untuk istirahat pertama dan service makan,  disana juga sudah parkir Ramayana Seri E (Executive) yang juga bertujuan Jogja.

Armada Ramayana di RM Kedungroso

Karena ini kelas patas maka makan bayar sendiri, meskipun agak mahal tapi gpp daripada kelaparan selama perjalanan, awansan cuman ambil nasi dan sayur habis 23.000 , tak lupa sekalian jamak sholat Maghrib dan Isyak di Masjid rumah makan.

Bus kembali diberangkatan pada pukul 20.30 oleh sopir utama, dari penampilannya sih ini sopir senior 😁 terlihat dari penampilannya yang rapi dengan  baju dimasukkan celana dan topi merah, baru beberapa menit jalan eh kernet dan sopir pinggir mundur ke kandang macan, ya udah awansan maju aja ke kursi CD untuk menikmati jalan sekaligus nemenin pak sopir.

Di tangan sopir kedua ini baru mulai keluar tabiat aslinya bus Ramayana, dimana bus dijalankan cukup kencang namun tetap nyaman, pembawaan sopirnya aluss khas sopir senior. Bus dijalankan dengan kecepatan konstan dan jarang menginjak rem, Selalu menjaga jarak dengan kendaraan di depan, tidak terlalu mosak masik tapi pintar mencari celah kosong..

Take Off dari RM Kedungroso

Dari obrolan sopir baru ketahuan jika bus ini menggunakan chasis Mercy OH 1518 King langsiran 1997, meskipun chasis tua, tetapi dengan cerdiknya sopir ini berhasil menempel bus bus kencang nan mosak masik seperti Po Haryanto dan Sudiro Tungga Jaya yang menggunakan chasis bus Jauh lebih muda dan bertenaga, bahkan bus tua ini berhasil beberapa kali mencentang bus bus tersebut.

Urusan top speed dan akselerasi memang tidak imbang, tetapi disinilah pengalaman yang berbicara, dimana sopir sudah menyatu dengan bus sehingga sudah tahu celah yang bisa dimanfaatkan, dan juga batas kemampuan bus yang dibawa.

Sopir juga bercerita banyak ttg pengalaman beliau yang juga pernah menjadi driver Ramayana line Sumatra, tentang teknik menyetir bus agar penumpang nyaman dan juga ttg karakteristik chasis bus Mercy dan Hino, bahkan memberikan rekomendasi armada – armada bus yang banter.

Pertarungan masih terus berlanjut hingga akhirnya bus berhenti untuk istirahat kedua di gringsing, disini awansan sempatkan keluar sebentar untuk sedikit meregangkan badan dan memotret bus yang saat itu sedang istirahat bersama, setelah istirahat kedua  sopir utama kembali undur diri, kemudi pun kembali ke sopir pinggir.

Istirahat di Gringsing

Pukul 23.30 bus kembali diberangkatkan, berpisah dengan teman temannya seri lain yang bablas via Semarang, armada ini melewati jalur Weleri – Sukorejo yang terkenal dengan medan ekstrimnya karena jalur ini penuh dengan tanjakan panjang dan tikungan tajam, awansan sangat menikmati jalur ini, mendengarkan raungan mesin dan juga melihat kepiawaian sopir dalam melahap semua tikungan curam yang ada. Meskipun di beberapa tanjakan harus memakai gigi 1 dan 2, pelan tapi pasti Ramayana tua ini berhasil menaklukan semua medan di rute tersebut.

Pukul 01.00 bus sempat berhenti di Bejen untuk menurunkan penumpang, dan bus kembali dihadapkan dengan medan Tanjakan panjang di Rujak Asem kemudian menyusul juga tikungan tikungan maut hingga daerah Muntung. Selanjutnya jalan cenderung lurus lurus saja hingga ke Jogja.

Dan akhirnya pada pukul 03. 30 bus memasuki terminal Giwangan Yogyakarta, awansan kemudian segera ke masjid untuk istirahat sambil nunggu jemputan, mantaaap lah meskipun armada tua tapi bisa sampe Jogja pagi begini, padahal jalannya kehitung woless lhoo, kalau kenceng bukan tidak mungkin masuk Jogja jam 2- 3 pagi . dengan begitu maka berakhirlah touring kali ini 😁, thanks for reading and see you next time 😁 .

15 thoughts on “Mengobati Kerinduan, Touring Bismania Dari Jakarta ke Jogja Bersama PO Ramayana

  1. mantap mas, apalagi bisa dapat hotseat.
    sy naik ramayana cuma pernahnya di lintas Smg-Jogja, belum pernah naik yang lintas jauh.

    harganya lumayan bersahabat juga nih πŸ™‚

    Like

    1. Hehe kpn2 boleh dicoba mas, kalau pas waktu agak selo, iya harganya murah πŸ˜‚πŸ˜‚, alternatif yg tepat jika kehabisan tiket kereta api

      Like

  2. Mantap…naik y dari pal toh, g jauh dari rumah saya di jln Kiwi, anak saya juga kalau ke Mall cimanggis seneng lihat bis yang pada tunggu penumpang di agen

    Like

  3. Berarti rutene podo mbi bis maju lancar karo handoyo (waleri suko rejo magelang jogja)

    Like

Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.