
awansan.com – Dear pembaca semua, era 70an menjadi era baru bagi dunia transportasi Indonesia, terutama dengan membanjirnya produk produk otomotif asal negeri Jepang, tak terkecuali pada sektor kendaraan komersial, jika tadinya didominasi oleh brand Amerika, maka pada era ini juga mulai tergusur oleh brand jepang.
Salah satu brand Jepang yang paling gencar menggempur Indonesia adalah Hino, Hino secara serius membawa produk produk andalannya di pasar Indonesia.
Untuk segmen lightbus Hino membawa produk Hino BT dan Hino BM, sedangkan untuk pasar yang big dan medium mereka membawa Hino BX.. Jujur sangat sulit sekali bagi awb mencari literatur ttg bus ini, tetapi alhamdulillah nemu tulisan Om Ranger Giga yang sangat lengkap, jadi mari kita baca bersama Sejarah Bus Hino BX ini 😀
Hino Medium Bus Chassis
BX-Series
Salam Se-Tra,
Berjumpa lagi, kali ini, dgn bahasan seputar sasis bus Hino lawas, yakni seri BX. Sasis ini merupakan seri mesin depan kedua yg dijual di Indonesia setelah seri BM (light bus), dan merupakan varian pertama dari sasis bus medium mesin depan, dengan overhang depan panjang dari Hino.
Sasis bus BX ini sangat kental dgn aroma truk Hino seri-KR yg menjadi basis pengembangannya. Sasis bus BX ini juga sangat ternama di masanya, terbukti dari pemasarannya yg tersebar di lebih banyak negara, daripada pemasaran sasis bus mesin depan saat ini.
Di Australia, populasi bus BX ini juga lumayan banyak. Bahkan, sasis BX ini di Thailand juga dikembangkan model domestiknya, dengan penggantian mesin model baru (W06-series), dan dijual hingga tahun 1988. Sasis BX ini di pasar global ditawarkan dalam 3 pilihan wheelbase, dgn 4 pilihan mesin.

Khusus untuk pasar Indonesia, sasis bus BX ini memulai debutnya pada tahun 1977 hingga 1985. Selama daur pemasarannya, ada 2 model utama dgn 3 varian yg pernah dipasarkan di dalam negeri, yakni:
BX3-Series (1977-1982MY)
Mesin EH100, 5871cc, 140ps, 343nm, 5MT
• BX300
New BX3-Series (1982MY-1985EY)
Mesin EH700, 6443cc, 165ps, 441nm, 5MT
• BX300, BX320
Secara umum, tidak terlalu bnyk perbedaan spesifikasi dan perlengkapan pada kedua generasi sasis ini, kecuali pada mesin dan transmisinya. Sasisnya menggunakan jenis ladder dengan ketebalan 6mm. Sasis ini terkenal lentur, sehingga berimbas pula pada kenyamanannya yg baik. Suspensi per daun semi elliptik terpasang pada kesemua titik rodanya, plus peredam kejut sebagai standarnya. Rem masih mengusung tipe hydraulic vacuum. Roda berukuran 8.25-20 dgn rim 6.50×20.
BX3-Series
Generasi pertama BX di Indonesia ini dilengkapi dengan mesin EH100 indirect injection. Hanya ditawarkan dalam satu varian, yakni BX300 dengan sasis pendek ber-wheelbase 4.3m. Rating GVW nya di angka 10.5 ton. Rasio transmisi yg besar, sangat mendukung performanya di jalanan yg masih kurang baik saat itu, dengan daya tanjak maksimum 22% tan.
New BX3-Series
Merupakan produk sasis bus pertama saat Hino didistribusikan penuh oleh PT. National Motors. Terdapat perubahan mesin yg digunakan, menjadi EH700 direct injection, yang sama persis dengan milik truk Hino Ranger FF Econo Diesel nya. Transmisinya juga baru, dengan rasio yang lebih rapat untuk memperbaiki performanya agar lebih gesit di jalan. Hasilnya tak sia-sia, kini, kecepatan puncaknya ada di angka 110km/jam. Masih sangat bersaing bila dibandingkan sasis bus keluaran saat ini sekalipun.
Di model baru ini, terdapat optional perangkat power steering. Yang agak berbeda dengan versi global, yakni pengkodean chasisnya, dimana seharusnya ada angka 1 di belakangnya, tetapi khusus untuk pasar Indonesia, tetap menggunakan angka 0. Ditawarkan dalam 2 varian, BX300 sasis pendek, dan BX320 sasis panjang ber-wheelbase 5m. Kini rating GVW nya naik menjadi 11.5ton, dan dengan roda opsional berukuran 9.00, maksimum GVWnya ada di angka 12.5ton.
Di pasaran, kala itu, pesaing abadinya hadir dari Mercedes Benz OF 1113 sebagai penguasa pasar, Tata LPT1210D52 (Hanya dipakai Damri), Volvo B6F (Hanya dipakai Damri), juga Mitsubishi BM115. Sasis Hino BX ini juga direspon cukup baik oleh pengusaha bus di masanya, utamanya yg berasal dari Jawa barat dan Jawa timur.
Sekian ulasan ttg sasis bus Hino BX-Series. Jika ulasan ttg sasis bus Hino sebelumnya, BM dan BT (mesin tengah), hanya sedikit yg tahu dan mengalami, semoga untuk Hino BX ini makin banyak yg tahu dan mengalaminya. Silahkan berbagi pengalaman, tambahkan informasinya, dan sertakan juga foto2 tentang bus Hino BX. Terima kasih (Ranger Giga).
source : Ranger Giga, Sejarah Transportasi
6 comments