awansan.com – Sobat bismania, touring kali ini betul betul istimewa, karena selain bisa menyelesaikan urusan di Jakarta dengan lancar, alhamdulillah awansan juga bisa kopdar silaturahmi dengan om Joe salah, satu komentator di blog ini, dan dari obrolan ringan semalaman dengan beliau awansan dapat banyak ilmu yang berharga, awansan ucapkan terima kasih banyak dan semoga silaturahmi ini bisa selalu terjaga.

Pal Depok, 29 Oktober 2019
Well kini saatnya awansan kembali ke Temanggung, seperti biasa berburu tiket di agen pal depok, sebetulnya sudah ngincar Handoyo, tapi pas di loket ditawarin Po Baru yang katanya baru beberapa minggu buka trayek Jogja – Jakarta Via Temanggung, awansan okein saja dan ternyata po tersebut adalah Po Gunung Harta, pantesan beberapa waktu lalu pernah lihat Gunung Harta tersebut lewat alun – alun Temanggung, harga Tiketnya sendiri 200 ribu dengan kode bus seri M, berangkat dari Pal Depok sekitar pukul 14.45 , dilangsir dulu pakai ELF nya Gunung Harta sampai agen Pasar Rebo.

• 

• 

Agen Pasar Rebo ini cukup representatif, karena letaknya strategis di pintu masuk tol dan fasilitasnya lengkap seperti ruang tunggu ber AC, musholla dan toilet dalam jumlah banyak, jangan khawatir bakal ketinggalan bus, karena jika nanti bus kita datang, ada petugas yang akan memberitahu, awansan sendiri cukup lama menunggu disitu, mungkin sekitar 1 jam hingga akhirnya armada yang dinanti tiba, dan surprisee ternyata armadanya betul betul baru, Mercedes Benz OH 1626 berbody Jetbus SHD 3+ lansiran Adiputro.

Interiornya sangat mewah dengan kursi ekstra tebal dan legrest yang nyaman, pokoknya kaki bisa selonjoran dengan legaa, tiap kursi juga sudah terdapat charger jadi tidak khawatir gadget bakal kehabisan baterai, ac nya juga dingin #nyess banget, awansan sendiri dapat kursi nomor 4A disamping jendela, sudah cukup enak karena kalau dapet hot seat pun percuma, lha pandangan ke depan terhalang bando hahaha.

Setelah proses loading selesai bus kemudian segera diberangkatkan, tingkat okupansi hari iru cukup baik dengan sekitar 70% kursi terisi, padahal ini malam rabu lho, bukan peak season seperti malam senin, ac yang dingin dan suspensi udara yang mentul mentul sukses membuat awansan terkantuk – kantuk, dan tersadar kembali ketika bus sedang uyek uyekan di exit tol cikarang, disini naik beberapa penumpang dan bus kembali masuk ke tol untuk melanjutkan perjalanan, kru juga dengan sigap membagikan jatah snack berisi roti coklat, air mineral dan kacang bawang, lumayan untuk mengganjal perut sampai service makan nanti, kalau mau bikin kopi atau teh juga sudah disediakan dispenser di bag depan, joss tenan servicenya .

Di jalan tol bus dijalankan dalam kecepatan standar, tebakan awansan sih sekitar 100 km/j , memang tidak sekencang bus muria atau jatiman, tapi bagi awansan sudah cukup, awansan pun tidur lagi, dan bangun kembali ketika bus masuk RM Tamansari Cipali untuk service makan 😀 , awansan sholat terlebih dahulu baru kemudian tukar kupon makan, menunya standar, nasi, sayur, sambal, soto, krupuk , untuk lauknya sendiri bisa pilih ayam/ikan/telur tapi hanya boleh pilih salah satu hahaha, tak lupa disediakan juga segelas besar teh manis , joss lah service makannya, tempatnya juga bersih dan tidak kumuh.

30 menit kemudian bus berangkat kembali Via tol trans jawa, dasarnya kenyang dan dingin awansan pun kembali tertidur, apalagi didukung seat tebal nan empuk serta ayunan air suspension, tersadar kembali ketika bus masuk Weleri, dari sini awansan sudah bersiap untuk menikmati aksi bus ini melewati jalur ekstrim Weleri – Sukorejo yang dipenuhi dengan tanjakan dan tikungan tajam.

Perlahan tapi pasti setiap tikungan dan tanjakan dilahap mercy 1626 ini dengan woles, namun karena supir masih baru mungkin masih belum terlalu hafal dengan medan, di beberapa tanjakan dan tikungan bus mercy 1626 ini dipaksa pakai gigi satu berkali kali, bahkan kadang seperti bingung antara pakai gigi 1 dan gigi 2, maka tak ayal di trek ini Gunung Harta jadi bulan – bulanan oleh pemain lama seperti Handoyo dan Safari Dharma Raya yang awalnya cuman nguntit di belakang, dengan santainya mereka nyalip bus ini di beberapa spot tanjakan sebelum Sukorejo dan setelah itu ngacir tidak kelihatan.

Selepas Sukorejo perjuangan masih belum usai, karena di daerah Bejen ada tanjakan rujak asem yang cukup panjang dan tinggi, disini bus kembali merayap dan seperti kehilangan momen antara gigi satu atau gigi dua, awansan sendiri maklum karena GH masih baru di jalur ini jadi sopir masih mencari ritme yang pas, GH baru mendapatkan ruhnya kembali selepas daerah Muntung karena jalannya sudah mulai rata dan lurus , tak butuh waktu lama akhirnya jam 01.00 dini hari awansan mendarat dengan mulus di depan rumah Temanggung.

Well kayaknya besok lagi awansan bakal langganan bus ini buat ke Jakarta dan sebaliknya, apalagi dengan armada nyaman, service istimewa, crew ramah, dan makanan berlimpah 😀 .. well thanks for reading and see you next touring 😀 ..