awansan.com – Sobat sekalian, kendaraan komersial dengan konfigurasi 3 roda memang bukan hal baru di Indonesia, mengingat dulu juga banyak Bemo yang beroperasi di berbagai Kota besar di Indonesia dari dekade 60an hingga akhirnya mulai menghilang akhir dekade 80an. Kendaraan ini kemudian populer kembali seiring dengan boomingnya motor China di Indonesia pada pertengahan dekade 2000 dengan pelopornya merk Tossa, baru kemudian setelah itu bermunculan kendaraan serupa dengan berbagai merk seperti APPKTM, Nozomi, Viar, dll..

Di negara asalnya sendiri sebetulnya kendaraan ini diproduksi dalam varian yang lebih beragam slh satunya dalam varian tronton (double axle ) yang dibuat oleh pabrikan Hebei Shulong , sebagai varian yang memang disiapkan untuk angkutan berat, Hebei Shulong membekali kendaraan ini dengan mesin bensin berkapasitas 300 cc/350 cc lansiran Zhongsen, cukup besar dibanding kendaraan serupa yang biasanya hanya dilengkapai dengan mesin berkapasitas 150 – 200 cc, mesin ini dipasok moleh Zhonsen dan sudah menggunakan pendingin air.

Untuk sektor kaki kaki Hebei Shulong menggunakan konfigurasi double axle dengan 8 roda ada di bagian belakang dan satu roda di bagian depan untuk kemudi, untuk mempermudah unloading barang bahkan di bak belakang juga terpasang hidrolis untuk mengangkat bak layaknya dump truck, kapasitas resminya adalah 800 kg, namun di lapangan tak jarang kendaraan seperti ini dimuati jauh di atas batas.

Dengan harga jual sekitar 2500 dolar (sekitar 35 juta) sebetulnya motor ini cukup menarik juga dipasarkan di Indonesia, namun ya kembali lagi kepada pasar dan juga importirnya, apakah berminat dengan kendaraan model ini, selain pangsa pasar terbatas, kualitas barang motor cina yang amburadul dekade 2000an nampaknya masih menyisakan banyak trauma bagi pasar Indonesia.

• 

•