
awansan.com – Sobat bismania, tak terasa 4 tahun lebih awansan tidak ngebis di jalur Semarang – Solo – Jogja , padahal dulu awansan cukup sering wira – wiri di jalur ini dengan bus favorit Po Eka / Po Raya, kesempatan ngebis akhirnya terbuka kembali ketika awansan harus pulang ke Jogja untuk keperluan pribadi, sebetulnya sih biasa naik Bus Patas Jogja – Semarang Via Magelang, namun karena pulang kantor kemarin sudah cukup sore jadi ketinggalan bus terakhir, Rute pun kemudian dialihkan via Solo, mengingat bus di jalur ini relatif tersedia 24 jam
Setelah beberes barang di kosan awansan segera menuju hal Trans Jateng terdekat di Gombel, cukup lama menunggu karena 2 bus yang lewat sudah penuh semua, akhirnya ketiga baru bus ketiga dapet yang agak longgar, sempat tergoda untuk turun Sukun trus langsung naik Safari yang sudah ngetem, tapi berhubung males turun jadinya bablas aja naik Trans Jateng sampai Terminal Bawen, toh tarifnya jauh dekat sama cuman 4000 rupiah saja hahaha
Sampai di Terminal Bawen clingak clinguk pemberangkatan arah Solo , nampak sesosok Safari Lux berjuluk “Aktor Jalanan” sedang ngetem di jalur pemberangkatan, mau nunggu dalem bis males sama pengamennya yang hilir mudik, jadi awansan jalan – jalan dulu muter Terminal Bawen, salah satu terminal yang dulu cukup ramai namun entah kenapa setelah renovasi justru malah kian sepi, busnya yang masuk banyak sih tapi penumpangnya nggak ada, puas muter-muter akhirnya awansan kembali nongkrong di halte pemberangkatan arah Solo, 10 menit duduk Safari Lux yang ngetem angkat jangkar juga, masuk ke dalam bis alhamdulillah hot seat masih kosong, langsung duduk manis di depan menikmati perjalanan, perfect banget menikmati pemandangan jalan di sore hari dari kaca single glass yang viewnya super luas

Di balik kemudi nampak sesosok sopir yang masih muda dan gaul , wah cocok nih kayaknya bakal suoss di jalan, dan benar saja begitu keluar Terminal Bawen bus langsung dijalankan mosak masik membelah padatnya jalan, sambil terus tower toweran dengan bus di belakangnya sopir terus tancap gas menjaga jarak, sampai di Salatiga sempat mampir garasi sebentar untuk setoran, kemudian lanjut jalan lagi, oh ya semenjak pandemi tarif dari Bawen hingga Solo naik cukup signifikan yaitu Rp. 30.000 padahal sebelum pandemi tarid Solo – Semarang cuman 25.000 rupiah saja.
Lepas Kota Salatiga pedal gas semakin diinjak dalam oleh sopir, bahkan di Terminal Tingkir bus tidak ngetem, hanya menaikkan penumpang kemudian bablas lagi, meskipun tidak sekencang Sumber Kencono, namun sore ini driver betul betul menunjukkan kepiawainnya mengarungi jalan, bahkan di jalan lingkar Boyolali bus masih berani bermanuver tajam meskipun tanpa penerangan yang memadai, Dengan pembawaan seperti itu bisa ditebak awansan sampai Solo lebih cepat dari perkiraan, prediksi awansan jam 19.00 baru sampai Solo, tapi ternyata pukul 18.45 sudah sampai di Terminal Tirtonadi Solo

Turun dari bus, awansan langsung mencari Mushola terdekat untuk jamak sholat terlebih dahulu, setelah selesai sholat baru kemudian lanjut jalan ke halte pemberangkatan arah jogja, Dan ternyata pemberangkatan arah jogja masih kosong saudara – saudara, tumben nih biasanya jalur ini selalu ke isi dengan bus yg standby, ya sudah awansan tunggu saja sambil tiduran di kursi jalur pemberangkatan, Usut punya usut ternyata bus dari arah Surabaya banyak yang telat masuk Solo karena kena macet, dan setelah sekitar 15 menit menunggu, akhirnya masuk armada Patas Eka Nopol S 7557 US, menyusul kemudian armada Ekonomi Sugeng Rahayu.
Berhubung badan sudah capek, awansan putuskan naik Eka saja sekalian, toh selain lebih nyaman, harga tiketnya tidak beda jauh dengan ekonomi, cuman 20.000 saja sudah dapat air mineral, armada Eka ini masih tergolong kinyis kinyis, berchasis Hino RK 8 dengan balutan body model Tourismo buatan Karoseri Morodadi Prima, makin cakep dengan berbagai aksesori kekinian seperti boneka, running text led, dan lampu strobo, ketika awansan masuk bus kursi masih banyak yang kosong termasuk hot seat, wah memang rezeki ini, langsung saja awansan amankan hotseat depan sebelah kiri

Setelah 10 menit ngetem, Eka kemudian angkat jangkar dari Tirtonadi, masih berjalan santai sambil terus nyeser penumpang yang sudah menanti di pinggir jalan, lepas Kartasura baru kemudian bus dibawa cukup kencang oleh driver, okupansi malam itu cukup bagus dengan penumpang hampir rata bangku, kebanyakan sih tujuan jogja, dan hanya sebagian kecil saja yg sampai Purwokerto, tujuan akhir bus ini
Ayunan suspensi Hino RK8 yang mentul dipadu dengan hembusan ac sukses membuat awansan terkantuk – kantuk, apalagi pembawaan driver sangat halus jadi memang kondusif sekali buat bobok, sayangnya meskipun duduk di hot seat tidak bisa menikmati pemandangan dengan bebas karena bando kaca depan cukup mengganggu pandangan mata
Tak butuh waktu lama, hanya satu jam lebih sedikit akhirnya bus sudah mulai masuk ringroad jogja, alhamdulillah pukul 21.00 awansan turun dengan selamat di Transmart Jogja, dan meskipun hanya 4,5 jam namun bis bisan Semarang – Solo – Jogja kali ini cukup mengobati kerinduan ngebis awansan, well cukup sekian trip report ngebis kali ini, thanks for reading and see you next time
Saya sampai lupa kapan terakhir naik bus…
LikeLike
motoran terus ya pak eko
LikeLike
Bien yo sering melu iki lek pas isih ngeline wonogiri jakarta
LikeLike
Wah suwe banget kuwi , jaman tiketan piro lik?
LikeLike