awansan.com – Dear pembaca semua, tak ubahnya manusia, kadang suatu perusahaan otobus juga harus beradaptasi untuk tetap bisa survive di tengah kerasnya keadaan.. ibaratkan makanan bagi manusia, ketika tidak bisa makan nasi sebagai bahan makanan utama, maka manusia bisa makan talas sebagai bahan makan pengganti, sehingga manusia tetap survive tidak kelaparan..
Hal itu juga berlaku di dalam dunia bus, sebenarnya kirim paket via bus bukan suatu hal baru karena hal ini sudah lazim si Sumatera bahkan sejak era penjajahan. tetapi hal itu mencapai puncaknya beberapa tahun yang lalu ketika terjadi perang harga antar maskapai penerbangan, harga tiket pesawat menjadi semakin murah, dengan harga tiket yang selisih sedikit dengan bus atau kadang bisa sama, bahkan lebih murah.. para penumpang pun kemudian berbondong bondong untuk berpindah ke moda transportasi udara karena dianggap lebih cepat dan efisien.. (more…)