awansan.com – Bro sis sekalian, sebetulnya awansan termasuk pengguna oli yang setia dan selama ini sudah mapan pakai oli castrol, tetapi kemarin ketika ganti ban belakng si Blade di Planet Ban, awansan tergoda juga dengan tawaran pramuniaganya untuk sekalian nyobain oli X-Ten, toh si Blade memang sudah saatnya ganti oli jadi tak ada salahnya mencoba.
awansan.com – Sobat bikers, setelah berganti ganti merk oli akhirnya awansan nemu juga oli yang enak dipakai di Honda Blade 125 awansan, FYI menurut awansan sendiri, mesin Blade 125 ini cenderung panas, sepertinya karena ecu disetting lean untuk mengejar efisiensi bahan bakar, oleh karena itu butuh oli yang performanya stabil.
Awalnya awansan pakai oli bawaan AHASS seperti MPX dan SPX, namun terasa kurang nyaman bagi awansan, selain performa drop, ketika kondisi panas perpindahan gigi juga cenderung kasar, sampai akhirnya awansan nemu Oli Castrol di bengkel pinggiran Kota Temanggung.
Oli Castrol ini harganya cukup murah, cuman sekitar 38 – 40 k saja, namun ternyata performanya jempolan, dimana ketika mesin panas performa tidak terlalu drop dan perpindahan gigi juga masih cukup halus, nampaknya oli ini memang yang cocok untuk Honda Blade 125 awansan.
awansan.com – Sobat bikers, semenjak pindah kerja ke Kota Semarang awansan jadi rutin touring Semarang – Temanggung tiap minggunya, istilah gaulnya ya kaum PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) :v , Salah satu jalur yang biasa awansan gunakan untuk bolak balik adalah Semarang – Temanggung adalah via Kalipat, meskipun agak jauh karena memutar lewat Kabupaten Kendal , pemandangan disini sangat amazing, dan medan jalannya juga sangat cocok untuk bikers – bikers berjiwa petualang karena melewati perbukitan dan lembah yang memisahkan antara Kendal dan Temanggung.
Seperti biasa awansan berangkat dari Semarang setelah jam pulang kantor sekitar pukul 16.00 , dari Simpanglima langsung lurus ke atas menuju Kota Ungaran, kemudian belok kanan ke Gunungpati, kondisi jalan di jalur ini mulai berkelok naik turun, namun beruntung jalannya sudah lebar dan halus, jalan baru kembali rata ketika memasuki Kota Boja.
Kantor Afdelling Kalipat
Selepas Kota Boja jalan cenderung makin sepi, namun disni pulalah kita mulai disuguhi pemandangan indah, yang awalnya persawahan berganti menjadi perkebunan, mulai dari kebun jati, kebun karet hingga kebun tebu, semuanya milik Afdelling Kalipat, salah satu perbunan tua yang sudah ada sejak zaman belanda.
Dengan luas ratusan Hektar maka tak heran jalan yg melewati perkebunan ini cukup panjang, salah satu pemandangan favorit awansan di Afdelling Kalipat adalah jalannan sejuk yg menembus perkebunan karet, dan juga senja di pinggir kebun tebu
Selepas Kebun tebu, jalan mulai turun curam ke arah jembatan perbatasan Kendal – Temanggung, dengan panjang turunan sekitar 2 km tentunya kendaraan dituntut punya pengereman yg prima. Namun semua hal ini dikompensasi dengan pemandangan yang indah di sebelah kiri jalan, karena terlihat semua perbukitan yang memisahkan antara Kabupaten Kendal dan Temanggung.
Begitu melewati Jembatan Perbatasan kontur jalan pun kemudian berubah 180 derajat dari sebelumnya, karena kita bakal disuguhkan tanjakan tanjakan panjang dan curam, pantes aja nggak ada kendaraan besar yang berani lewat sini, lha tanjakan nya kayak gini 😂.
Slow but sure tanjakan ini terlewati juga oleh awansan, meskipun harus pakai gigi 1, sampai puncak tanjakan awansan sempatkan blusuk dikit ke bahu jalan dan surprise dapat bonus pemandangan yang aduhai, disini awansan berhenti cukup lama buat dinginin mesin sambil menikmati pemandangan.
Setelah cukup dingin, awansan pun melanjutkan perjalanan dan Alhamdulillah pukul 18.00 sampai rumah dengan selamat di rumah Bejen Temanggung.
awansan.com – Dua tahun bersama dengan Blade 125 membuat awansan hafal dengan karakter motor ini , baik kekurangan maupun kelebihannya , sudah pernah awansan bahas pada artikel tersendiri disini, salah satu karakter blade 125 yang kurang nyaman bagi awansan adalah gigi persnelingnya yang pendek pendek, baru gas dikit udah minta pindah gigi, well kalau buat lalu lintas dalam kota sih enak, tapi berhubung awansan lebih sering rute luar kota jadinya nafas kerasa kurang panjang.
Untuk mengatasi hal ini awansan kemudian memutuskan untuk memperberat rasio final gear , fyi gearset orisinil Honda Blade 125 memiliki rasio 14 : 39 .. awalnya awansan ingin memakai gearset milik Absolute Revo dengan rasio 14 : 37 , namun awansan agak ragu dengan kualitasnya mengingat gearset milik revo ini sering kemrecek suaranya, akhirnya awansan lebih memilih gearset milik Supra Fit New yang mempunyai rasio 14 : 36 .
awansan.com – Pembaca yang budiman, ketika beberapa waktu lalu ganti oli Blade 125, awansan dibuat terkejut karena oli yang tersisa tinggal sedikit, mungkin hanya sekitar 100 ml saja, padahal oli baru diganti sekitar satu bulan dengan jarak tempuh dibawah 1000 km, dan anehnya lagi motor nggak ngebul, wah ini pasti ada yang tidak beres, mengingatkan pada motor megapro milik awansan dulu yang kasusnya sama, nggak ngebul tapi tau tau oli sudah habis šæ .
Tak mau ambil resiko, akhirnya setelah ganti oli , awansan giring si Blade ke bengkel langganan “MJM Motor” di daerah Manding Temanggung, disana awansan utarakan keluhan habisnya oli Blade 125 kepada mekanik sekaligus owner bengkelnya yaitu “Mr Muqorrobin” , karena sudah mepet jam kerja, si Blade kemudian awansan tinggal untuk dibongkar dulu dan diperiksa lebih lanjut.