kijang nasmoco
Sejarah Toyota Kijang Part IV: Kijang Grand dan Grand Extra (1992 -1996)

Kijang Grand (1992 -1996)
Memasuki tahun 1992, Toyota Kijang mulai berbenah dengan memperkenalkan Kijang berbody Toyota Original Body atau yang lebih populer dengan full pressed body (Kijang Grand).
Maksud dari full pressed body disini adalah pembuatan body dari plat besi yang dipress lalu dilas tanpa menggunakan dempul sama sekali, Plat besi dipress dengan mesin press besar dengan kapasitas sampai 1500ton sehingga membentuk beberapa bagian seperti atap depan, atap belakang, kap mesin, bumper, fender depan, pintu belakang dsb. Bagian bagian body tersebut kemudian dilas menjadi satu kesatuan dengan teknik las titik.
Berbeda dengan Toyota Kijang sebelumnya yang masih mengandalkan pembuatan body biasa. Pembuatan body biasa merupakan pengelasan dari berbagai komponen yang jauh lebih banyak dibandingkan Full Pressed Body (30 vs 8) serta dihaluskan menggunakan dempul.
Banyaknya dempul yang dipakai bervariasi bisa antara 2 sampai 5 kg saja tergantung kerapian pembuat body. Kelebihan body yang dipress adalah lebih tahan karat karena juga dilapisi dengan anti karat pada saat pengelasan.
Toyota Original Body memiliki beberapa pilihan trim atau tipe. Tipe yang tersedia pada mobil ini antara lain SX, SSX dan SGX untuk sasis pendek.dan LX, LSX, LGX untuk sasis panjang.. Untuk varian pick up tersedia dalam pilihan sasis panjang dan pendek sekaligus.
Varian paling murah adalah tipe SX, LX, dan pickup. Kepanjangan SX dan LX adalah Short Extra dan Long Extra. Fitur mobil ini adalah masih menggunakan transmisi 4 percepatan, dashboard lama (mirip kijang super era 80an) yang hanya saja warnanya berubah menjadi abu-abu, dan rem depan dan belakang masih mengandalkan rem teromol atau drum brake.
Tipe SSX dan LSX yang merupakan singkatan Short/Long Super Extra merupakan tipe menengah yang juga biasa dikenal dengan sebutan Super G atau Deluxe. Versi Super G ini terdapat perubahan pada exteriornya seperti lampu depan dan grill sementara bagian interiornya sudah memakai dashboard sedan dan ditambahkan power steering.
Kemudian untuk varian tertinggi ada Versi SGX dan LGX atau Short/Long Grand Extra sudah memiliki tachometer, over fender, power window, alloy wheel dari Enkei, dan AC double blower.
Toyota Kijang Grand Extra (KF42/KF52)
Kijang Grand Extra merupakan trim tertinggi keluarga Kijang Grand (1992-1996), Kijang Grand Ekstra yang sudah dipersenjatai dengan PS, PW untuk bagian Depan, AC Double Blower, RPM, Dashboard Sedan, SideFender dan Footstep. Posisi tangki bahan bakar dipindah ke sebelah kiri, sedangkan ban cadangan digantung di belakang
Khusus tahun 1995-1996 diproduksi juga Grand Extra bermesin 1800 cc (7k) , kode produksinya adalah KF42 (short chasis) dan KF52 (Long Chasis).
Sejarah Toyota Kijang Part 1 : Kijang Buaya ( KF10 )

awansan.com – Dear Pembaca yang budiman, Kisah Toyota Kijang sendiri tidak bisa dipisahkan dari dorongan pemerintah untuk mengembangkan Mobnas (mobil nasional) tahun 1970-an, pada saat itu disebut dengan proyek Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS), tujuan dari KBNS adalah membuat kendaraan serbaguna dengan harga yang murah agar bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat.
Pemunculan nama binatang pada kendaraan niaga ini karena Filipina telah dulu menggunakan nama “Tamaraw” yang berarti kerbau. Maka kemudian dipilih nama “Kijang” . namun ada juga yang mengatakan bahwa “KIJANG)” merupakan singkatan yang mengambil dari kalimat Kerjasama Indonesia dan JepANG.
Baca Juga :
Sejarah Toyota Kijang Part 1 : Kijang Buaya ( KF10 )
Sejarah Toyota Kijang Part II : Kijang Doyok ( KF20 )
Sejarah Toyota Kijang Part III : Kijang Super KF 40/ KF50 (1986 – 1991)
Sejarah Toyota Kijang Part IV: Kijang Grand dan Grand Extra (1992 -1996)
Sejarah Toyota Kijang Part V : Kijang Karoseri Lokal (1986 – 1996)
1st Generation 1977 – 1980 : Kijang Buaya/Kijang Kotak KF 10
Toyota Kijang diperkenalkan pertama kali di Jakarta Fair tahun 1975 dan mulai dijual tahun 1977. Toyota Kijang pertama dalam bentuk pick up. namun seiring tingginya animo masyarkat maka juga kemudian versi minibus, sudah jamak pada zaman itu mobil yang awalnya hanya pick up kemudian di buat versi minibus untuk mengangkut orang.
Fenomena ini ditangkap oleh sejumlah karoseri dengan membuat bodi minibus untuk Kijang, dari dulu hingga sekarang kijang dikenal sebagai minibus yang bisa mengangkut banyak orang, hal inilah yang amat digemari masyarakat indonesia.
Mesin yang digunakan Toyota Kijang generasi pertama adalah mesin bensin Toyota 3K yang diambil dari sedan Toyota Corolla KE20. Dengan konfigurasi 4 silinder iniline OHV , berkapasitas 1200cc, tenaga maksimum mesin ini adalah 55hp pada 6000 Rpm sedangkan torsi maksimumnya mencapai 93Nm pada 3800Rpm, tenaga mesin kemudian disalurkan dengan menggunakan transmisi manual 4 percepatan yang sudah merupakan standar mobil asal Jepang saat itu. Sementara chasis menggunakan tipe ladder frame. Mesin Toyota Kiajng ini dikenal bandel dan mudah dirawat karena konstruksinya yang sederhana.
Ciri khas Kijang generasi pertama adalah pintu mobil yang tidak disertai dengan jendela kaca, melainkan dari terpal atau plastik, selain itu lampu seinnya berada di dalam grill mesin di samping headlamp
Kijang KF10 ini kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kijang Buaya karena ketika kap mesinnya dibuka penuh, terlihat seperti mulut buaya yang sedang menganga. Kijang KF10 diproduksi dalam hanya dalam kurun waktu tiga tahun saja (1977-1980), karena setelah setelah itu muncul penerusnya yaitu Kijang KF20 (Kijang Doyok)

Sejarah Toyota Kijang Part III : Kijang Super KF 40/ KF50 (1986 – 1991)

Sejarah Toyota Kijang Super KF 40 / KF50
