awansan.com – Sebagai salah satu trendsetter di Industri Karoseri Indonesia, Adiputro betul betul terus berinovasi dalam hal pengembangan produknya, selalu saja ada yang baru dari Karoseri asal Malang ini.
Pada gelaran GIIAS 2019 ini, Karoseri Adiputro memperkanalkan model medium bus terbaru mereka berjuluk “Jetbus BigBenz”, sesuai dengan namanya model ini dibangun menggunakan chasis Mercedes Benz, tepatnya Mercy OF 917 Short Wheel Base dengan kapasitas 30 seats.
awansan.com – Sobat bismania, Kiprah di Mercedes – Benz di segmen medium bus sebetulnya sudah mengakar sejak lama, mengingat di tahun 70 – 80an Mercedes pernah memasarkan medium bus Mercy 508D yang cukup laris di pasaran, tapi setelah itu medium bus Mercy nyaris tenggelam ditelan Mitsubishi Colt Diesel yang kemudian memang merajai segmen medium ini .
Memasuki era 90an, Mercy kembali bangkit dengan menawarkan Chasis medium bus berdasar chasis Truk MB800 , namun lagi lagi harus menelan pil pahit karena produk ini tidak begitu laku, tak patah arang Mercy kemudian kembali meluncurkan medium bus Mercedes Benz OF 8000 pada tahun 2002.
Kali ini mercy betul betul all out di segmen medium bus, Mercedes Benz OF 8000 pun dibekali dengan spesifikasi yang jauh di atas medium bus lain di masa tersebut, baik dari sektor engine, chasis maupun fitur – fiturnya .
Engine Mercedes Benz OF 800, OM 904 LA . Dok Ilham Bagus P
Untuk sektor mesin, Mercedes Benz OF 8000 menggunakan mesin diesel seri OM 904 LA, 4 dilinder inline 4200 cc, dilengkapi dengan Turbo Intercooler, bertenaga maksimal 152 HP dan torsi maksimal 580 nm, tenaga OF 8000 bisa dibilang jauh diatas kompetitornya yang rata rata berada di kisaran 120 ps, mesin ini sudah menggunakan injeksi elektronik dan tidak menggunakan kabel gas, mesin yang sama juga dipakai oleh Mercedes Benz OH 1518 XBC , hanya saja beda settingan di outpout tenaga.
Tenaga dari mesin kemudian disalurkan ke roda via transmisi manual 5 speed lansiran ZF , dengan final gear 4.1 , Mercedes Benz OF 8000 ini mempunyai kecepatan maksimal dan daya tanjak yang cukup baik .
Oh ya mesin ini kencang juga lho, karena awansan pernah beberapa kali menaiki chasis ini ketika berwisata,dengan rekor top speed mencapai 125 km/j ketika lewat jalur deandels, padahal di brosur Mercy kecepatan maksimal OF8000 hanya diklaim mencapai 116 km/j, awansan sendiri sampai geleng geleng, tak menyangka Mercy OF 8000 bisa sekencang ini.
Dengan tenaga yang besar tentunya dibutuhkan pula rem yang mumpuni, oleh karena itu MB OF 8000 juga sudah dibekali dengan rem full air brake yang pakem, pertama di kelasnya, mengingat kompetitornya rata rata masih menggunakan rem hydraulic. keberadaan rem air brake bisa dikenali dari adanya indikator angin di sebelah kanan speedometer, fyi speedometernya pun sudah sangat modern, bahkan menurut awansan lebih cantik dari Mercy OH 1525 yang muncul setahun kemudian. Selain rem air brake Mercy OF 8000 juga dilengkapi dengan exhaust brake.
Dashboard MB OF 8000, yg sebelah kanan itu bukan jam tapi indikator angin . Dok Bismania
Untuk sektor chasis , Mercedes Benz OF 8000 tergolong panjang, dengan wheelbase mencapai 4250 mm, kapasitas penumpang bisa mencapai 35 – 40 orang tergantung konfigurasi kursinya, MB OF 8000 bisa dibilang sebagai pelopor chasis bus medium large/medium long jauh sebelum muncul MB OF 917 , tentunya hal ini menjadi nilai tambah mengingat kompetior di masa itu chasisnya lebih pendek dengan kapasitas maksimal 30 seat.
Dengan segala kelebihannya maka penjualan MB OF 8000 pun cukup baik, terutama untuk sektor bus wisata, sempat menjadi primadona untuk angkutan wisata kelas medium bus, selain kapasitas seatnya lebih banyak, bantingan Mercy OF 8000 juga jauh lebih soft dibanding kompetitornya pada masa itu.
Selain digunakan untuk bus pariwisata, Mercy OF 8000 juga diandalkan oleh beberapa perusahaan otobus seperti Damri dan Sumber Alam untuk armada line reguler, , bahkan ada juga yang menggunakannya OF 8000 untuk armada reguler lintas Jawa – Sumatera seperti yang dilakukan oleh Po Sinar Dempo dan Po Ranau Indah.
OF 8000 milik Sinar Dempo , line Jogja – Sumatra . dok Haidar SDM