awansan.com – Dear pembaca tersayang, sebagai salah satu brand yang sudah lama berkecimpung di pasar komersial Indonesia, Mercedes – Benz mempunyai cukup banyak produk legendaris yang hingga kini banyak dikenang oleh rakyat Indonesia, jika di segmen truk ada Mercy Bagong maka untuk segmen bus Mercedes Benz OF 1113 lah jagoannya.
Mercedes Benz OF 1113 pertama kali diluncurkan di Brazil pada tahun 1970, dan baru masuk indonesia pada tahun 1971 , pemilik pertama bus model ini adalah PPD (Perum Pengangkutan Djakarta), memasuki medio 70an perlahan tapi pasti Mercy O F1113 pun menggeser kepopuleran Chevrolet, Dodge , Mercy Lp911 dan Mitsubishi Fuso T653 yang menjadi raja jalanan di era 70an
awansan.com – Setelah sukses dengan Mercy OH 1113 Prima, Tahun 1988 Mercedes Benz pun kemudian meluncurkan chasis bus baru sebagai penerusnya, Chasis baru ini berkode OH 1518 yang kemudian lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan OH King. dari kodenya bisa membaca bahwa bus ini mempunyai tonase 15 ton dan mesin bertenaga 180 hp.
Pada generasi ini Mercedes melakukan beberapa update penting di sektor chasis, mesin dan transmisinya , oh ya selama masa edarnya di Indonesia, Mercy OH 1518 mempunyai 2 pilihan chasis yaitu :
awansan.com – Mercedes Benz OH 1113 memang bukanlah First Mover di segmen bus rear engine, karena sebetulnya sudah pernah masuk Bus Mercedes Benz O321 di era 60an yang kemudian perlahan hilang ditelan kejayaan bus front Engine seperti Mercy LP 911, Mitsubishi Fuso, Hino BX dan Ford D series . Mercedes Benz OH 1113 inilah yang menjadi tonggak kembalinya kejayaan bus rear engine di Indonesia
Ketika pertama diluncurkan oleh Mercedes Benz Indonesia awal dekade 80an, Mercy OH 1113 betul betul merevolusi dunia perbusan Indonesia yang saat itu masih sangat akrab dengan bus Front Engine seperti Mercedes benz OF 1113, Mitsubishi BM dan Hino BX. Penempatan mesin di belakang membuat kabin bus terasa sangat senyap, hanya terdengar suara air brake yang seakan menjadi orkestra pendamping selama bus berjalan, dipadu dengan penggunaan leaf spring yang empuk dan stabilizer yang membuat chasis ini sangat nyaman dan stabil ketika menikung.
Selama masa produksinya di Indonesia ada dua generasi OH 1113 yang beredar yaitu :
OH1113/60, wheelbase: 6100 mm, mesin: OM366A, tenaga: 170hp,
OH 1113 Generasi Pertama ( Mecy Doyok) Beberapa sumber mengatakan sebetulnya Mercedes Benz OH 1113 dirilis hampir bersamaan dengan OF 1113, tetapi baru ngetren pada awal 1980an, Di Indonesia Mercedes OH 1113 lebih dikenal dengan mercy Doyok,
OH 1113 generasi awal masih menggunakan Mesin Diesel OM 352A Yang bertenaga 150 hp, tenaga yang cukup besar untuk era tersebut, sehingga bus ini bisa dipasang AC langsung tanpa AC gantung lagi, OH 1113 sudah menggunakan rem full air brake, tapi belum menggunakan power steering.
OH1113 Generasi Kedua (Mercy Prima) Mercy Prima merupakan OH 1113 hasil pengembangan gen 1, pada generasi ini OH 1113 mendapat mesin baru seri OM366A yang dilengkapi dengan turbocharger, tenaga pun terdongkrak hingga 170 hp begitu juga dengan torsi yang mencapai 560 nm, tenaga dari mesin kemudian disalurkan ke roda via transmisisi manual 5 percepatan.
Pada generasi kedua ini juga sudah ditambahkan fitur power steering, kelengkapan yang sangat langka untuk chasis bus pada saat itu. sistem rem juga sudah full air brake. Meskipun secara ukuran identik dengan OH 1113 generasi pertama, tetapi Oh 1113 generasi kedua ini mudah dikenali dengan emblem prima yang biasanya tertempel pada body bus.
Di era 80 – 90anan chasis ini merupakan chasis paling bergengsi dan menjadi favorit baik bagi pengusaha otobus maupun para penumpangnya. Chasis OH1113 juga sangat identik dengan bus eksekutif pada masa itu, sehingga ikut mengangkat pamor Mercedes Benz sebagai produsesn chasis bus yang nyaman. Apalagi mesin bus ini kuat digandoli kompresor AC sehingga tidak memerlukan lagi AC gantung layaknya chasis bus lain dimasanya.
Spesifikasi Mercy OH 1113
Tipe
:
OH 1113 Prima
Berat total GVW
:
13.200 kg
Jarak sumbu roda
:
5.170 mm
Panjang
:
10.178 mm
Julur depan
:
1.893 mm
Julur belakang
:
2.985 mm
Lebar tapak
:
1.817 mm (roda depan)
Lingkaran jejak
:
minimal 17,6 m
Mesin
:
OM366A, Diesel 4 tak 6 silinder segaris tegak
Isi silinder
:
5.958 cm3
Garis tengah silinder
:
97,5 mm
Langkah Torak
:
133 mm
Kompresi
:
16,5 : 1
Daya
:
170 HP (125 KW) pada putaran 2.500
Torsi maksimal
:
560 Nm (57 Kgm) pada putaran 1.400
Tekanan nosel
:
Nosel baru 200 bar + 8 bar , Nosel lama minimal 180 bar
awansan.com – Dear pembaca semua, berbeda dengan pemerintah orde lama yang mendatangkan bus secara CBU, pemerintahan Orde Baru mulai mendorong dilakukannya perakitan mobil di dalam negeri. Langkah tersebut dicanangkan lewat pelarangan mengimpor mobil dalam keadaan utuh alias completely built-up (CBU) .
awansan.com – Peremajaan armada bus tua merupakan salah satu hal mutlak agar suatu perusahaan otobus mampu bertahan, maklum seiring dengan membaiknya ekonomi penumpang sekarang mulai banyak yang pilih pilih bus, kalau dianggap tidak nyaman mereka bisa dengan mudah beralih menggunakan perusahaan otobus lain yang lebih nyaman dan menawarkan fitur/service lebih.
Memang beberapa merk bus bisa dibilang bandel, tapi ada kalanya umur tidak bisa berbohong, mesin yang sering rewel tentunya akan sangat memberatkan biaya perawatan, selain biaya pembelian suku cadang, bus yang rusak juga harus masuk bengkel sehingga juga rugi secara waktu waktu.