awansan.com – Dibandingkan dengan model body lain buatan Morodadi Prima, bisa dibilang model “Patriot” adalah yang paling legendaris, tercatat model ini pertama kali keluar di akhir dekade 80an dengan desain body ala Banteng lansiran GMM (OH 306), kemudian pada tahun 1990an berevolusi menjadi “New Patriot” dengan style yang jauh lebih gagah dan elegan, dan saat itu sempat menjadi salah satu body termewah di masanya.
Dan kini di penghujung tahun 2019 nampaknya Morodadi berusaha membangkitkan kembali kejayaan “Patriot” dengan meluncurkan pembaharuan termutakhirnya, sesuai dengan pakem Morodadi “New Patriot” terkesan mewah dan elegan ala bus Eropa.
Bukan rahasia lagi jika banyak bus buatan Morodadi Prima yang modelnya terinspirasi dari Karoseri Setra Jerman, namun Morodadi Prima tidak mengcopy bulat – bulat desain Setra dengan menyisipkan beberapa ciri khas mereka seperti lengkungan kaca samping yang memanjang dari depan hingga belakang, dan desain double glass tapi dengan sekat/topi tipiss, tidak tebal seperti milik Adiputro/Laksana.
Pendapat pribadi awansan nih, sebetulnya bus ini sudah ganteng pol – polan, dan akan lebih ganteng lagi kalau lampunya menggunakan desain milik tourismo, tidak memakai lampu bulat ala ala proyektor sehingga terkesan picek, begitu juga dengan kaca depan, bus ini akan menjadi lebih mewah jika kaca depannya 1 piece saja, bukan double glass, namun sekali lagi ini subjektof sekali karena beda orang beda selera soal model 😀 .
Dear Pembaca semua, berhubung sekarang awansan berdomisili di Temanggung, awansan jadi tertarik untuk bahas bis bis lokalan sini, kebetulan nih kemarin awb sempat berkunjung ke garasi Po Safari Dharma Raya yang terletak di pinggiran Kota Temanggung, yang sangat terkenal dengan livery gajah nya yang khas, sehingga sering disebut juga dengan Gajah Temanggung/Gajah Kebayoran, tergantung poolnya.
Po Safari Dharma Raya merupakan salah satu perusahaan otobus tua yang masih eksis hingga saat ini bahkan semakin menggurita, karena juga memasuki dunia penerbangan, sebagai penyedia bus angkutan di beberapa bandara besar Indonesia. PO Safari Dharma Raya juga sering di sebut juga PO OBL. OBL sendiri merupakan inisial dari pemilik PO Safari Dharma Raya yakni Oei Bie Lay ( Darmoyuwono).
Sejarah bus OBL bermula menjelang tahun 1950 ketika Oei Bie Lay mulai merintis bisnis transportasinya di Temanggung. Armada awalnya adalah Sebuah sedan Ford dipotong bodinya dan dirubah sebagai angkutan hasil bumi untuk melayani kebutuhan distribusi berbagai komoditas pertanian yang mulai menggeliat kembali pasca Clash Belanda ke 2.
Pada awal tahun 1951 beberapa truk produk Amerika ex perang yang masih bisa dioperasikan dibelinya dan dirubah sebagai angkutan penumpang dan barang yang menjangkau wilayah Temanggung hingga ke pelosok utara di Candiroto yang merupakan sentra penghasil kopi, cengkeh dan beberapa hasil bumi yang menjadi komoditas utama pertanian di Kabupaten Temanggung.
Bisnis ini benar-benar berkembang cepat hingga pada tahun 1956 Oei Bie Lay membeli beberapa unit bus Chevrolet Loadmaster ex NV Adam Salatiga dan mulai dioperasikan di jalur Magelang Temanggung Parakan Ngadirejo hingga ke Candiroto.
Kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan angkutan umum saat itu sangatlah tinggi hingga kemudian OBL mengembangkan trayeknya di jalur pegunungan Sindoro Sumbing dengan membuka trayek Wonosobo Parakan Temanggung Magelang.
Pada tahun 1967 OBL bahkan membeli beberapa armada baru Chevrolet Viking untuk memperkuat bisnis transportasinya. Saat itu OBL telah memiliki banyak armada bus bermesin Toyota, Dodge dan Fiat OM yang masih berbodi kayu dan membuat sendiri bodinya dengan mendatangkan beberapa tukang yang ahli membuat bodi bus.
Fargo diesel OBL
Fiat Om
Dodge bensin
Ford Metsec
Medan berat yang setiap hari dilalui ternyata menjadikan “maintenance” nya berbiaya cukup tinggi. Hal ini menjadikan renungan bagi OBL untuk untuk mencoba melebarkan bisnisnya di angkutan bus malam, hingga pada tahun 1971 beberapa unit bus bermesin Fargo mulai tampil di layanan bus malam di jalur Temanggung – Magelang – Jogja – Solo – Madiun Surabaya- Malang. Layanan bis malam ini dibagi menjadi dua, ada yang lewat Yogyakarta ada pula yang lewat Semarang.
Bus malam OBL tampil dengan layanan “mewah” saat itu dengan menyediakan snack, soft drink, dan makan malam gratis dengan pelayanan pramugari sepanjang perjalanan menjadikan OBL menjadi armada favorit di jalur tersebut. Bus malam ini konon memiliki beban biaya “maintenance” yang lebih ringan dibanding bumelan, sehingga keuntungan yang didapatpun menjadi lebih tinggi.
Pada tahun 1973 OBL melebarkan sayapnya dengan membuka line bus malam Jogja- Magelang – Temanggung – Semarang – Jakarta dengan membeli beberapa unit baru Mercedes Benz LP 911 dan Dodge K700 yang berbodi ala MB LP 911 namun berlampu bulat yang mendapat julukan “Mercy Dodge”.
Persaingan bisnis angkutan bus malam saat itu sangatlah ketat, banyak PO baru bermunculan. Hal ini menjadikan OBL harus selalu tampil “up to date” dan meremajakan armadanya dengan membeli beberapa unit bus Mercedes Benz OF 1113 berbodi Malindo untuk memperkuat armada bus malamnya, dan mulai tampil dengan nama “Safari Dharma Jaya / Raya”
Mercy OF ex Pata
Mitsubishi BM CBU
Pada saat itu layanan “bumelan” ditutup dan OBL pun fokus di pelayanan bus malam, hingga membeli beberapa unit MB OF ex PATA Built Up Singapura yang sudah berpendingin udara berwarna putih bergaris merah, dan Ford Metsec R192 Built Up Inggris berwarna hijau. Saat itu OBL juga telah memiliki armada layanan paket dengan mengoperasikan truk Mercedes, beberapa Isuzu dan bus paket yang merupakan ex armada bus malamnya.
Pada awal tahun 1984 beberapa unit baru Mitsubishi BM 115 buatan Karoseri Malindo didatangkan bersama beberapa Mercedes Benz OF 1113 berbodi Delima Jaya untuk menghidupkan kembali armada bumelan di jalur Magelang Ngadirejo. Uniknya pada saat ramai penumpang bus bumel ini diperbantukan sebagai armada bantuan bus malamnya. Namun “bumelan” ini tidak bertahan lama dan OBL pun kembali fokus di layanan bus malam.
Mercedes benz LP 911
Mercedes Benz OF 1113
Mercedes Benz OH 1113
Mercedes Benz OH 1518
Seiring dengan tingginya animo masyarakat, maka awal tahun 1989 PO OBL menambah 2 jurusan baru yakni Denpasar – Jakarta PP dan Denpasar – Jogja – Temanggung PP. Menyusul pada tahun 1997 dengan Jurusan Mataram – Jakarta PP dan Mataram – Jogja – Temanggung PP .
Tahun 2001 rute jarak jauh kembali ditambah melayani jurusan Jakarta – Semarang – Solo. Di tahun 2003 PO Safari Dharma Raya sudah mulai memasuki Rute Bima – Jakarta PP. dan juga Bima – Jogja – Jakarta.
Selain menggeluti angkutan antar kota, PO OBL juga menggeluti angkutan bandara dan paket, dimulai tahun 1999 ketika mendapatkan kontrak 3 tahun untuk keperluan unit Bus angkutan Bandara Juanda Surabaya Jawa Timur .
Setelah akhir kontak dengan Bandara Juanda Surabaya PO Safari Dharma raya di Tahun 2002, PO OBL kembali di percaya untuk proses tender pengadaan dan pelayaanan bus angkutan Bandara dari PT Gapura Angkasa, sampai dengan 5 tahun untuk pelayanan di Bandara Ngurah Bali.
Sebagai PO yang sudah besar, PO OBL menggunakan berbagai macam chasis untuk busnya, meski sebagian besar menggunakan Mercedes Benz, OBL juga memakai chasis chasis lain seperti Scania, Hino, MAN, bahkan chasis gado gado yang menggunakan mesin Weichai dan Yuchai 😀 , PO OBL juga menjadi sarang bus bus langka seperti Mercedes- Benz OH 1518 Neoplan, OH 1518 XBC Matic, dan MAN 18.310 HOCL.. PO OBL termasuk pengguna awal chasis Scania di Indonesia 😀 dengan scania K114/k124..
Untuk urusan body OBL mempercayakan sebagian besar bus busnya pada karoseri Adiputro dan Morodadi Prima, bus bus lama eks Safari Dharma Raya kemudian diturun kelaskan menjadi kelas ekonomi dibawah manajemen PO Safari Dharma Jaya .
Pasca meninggalnya pendiri OBL Bapak Darmoyuwono, pada Tahun 1989 PO OBL diturunkan kepada kedua Putra yakni Hendro Dharmo Yuwono yang memiliki Kantor di Jakarta dan Santoso di bawah pengawasan lbu Soetari Darmoyuwono yang berkantor di Temanggung.
source : Fb Binawan Muhammad , OBL Mania, Bp Hendro Darmoyuwono (owner OBL)
Dear pembaca semua, tak disangka diam diam ternyata Karoseri Morodadi Prima juga membuat bus tingkat juga, tetapi berbeda dengan Karoseri New Armada, Adiputro dan Rahayu Sentosa yang membuat bus Tingkat dengan chasis Big Bus, Morodadi Prima Justru membuat bus tingkat chasis medium..
Bus tingkat milik Kota Malang ini dibangun oleh karoseri Morodadi Prima dengan menggunakan chasis medium bus Mitsubishi Canter 136 ps.. Untuk mengkompensasi berat dan tinggi bus maka ditambahkanlah satu axle lagi..
Desain bus tingkat Morodadi juga berbeda, lebih menonjolkan kesan classic, dengan lampu lampu yang berbentuk bulat.. Kapasitas total penumpang 40 orang, dengan Kabin bawah full tertutup, sedangkan kabin atas terbuka, cocok untuk menikmati udara sejuk area malang .. Bus ini kemudian dinamakan MACITO (Malang City Tour), dan beroperasi tiap weekend secara gratis.. Gimana pembaca , Pengen coba ? Silahkan datang ke kota malang 😀 hehe ..
Dear pembaca semua, kini terkuak sudah lah armada baru Milik PO Eka, well tak tanggung tanggung, nampak Po Eka menggunakan body SHD yang lagi ngetren saat ini, SHD yang dipakai adalah SHD buatan Morodadi Prima dengan basic model Grand Turismo, sedangkan fascia menggunakan model ala Travego yang elegan abiss, tidak pasaraan seperti Jetbus 😀 . (more…)
awansan.com – Sobat bismania, setelah sekian lama absen dari segmen chasis big bus, Akhirnya PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengumumkan kabar tentang akan diluncurkannya Big Bus Rear Engine Dari Isuzu, kabar gembira tentunya karena dengan ini perusahaan otobus akan mempunyai tambahan pilihan chasis untuk armadanya, sedikit menengok ke belakang Isuzu Pernah memasukkan dua jenis chasis bigbus pada era 90an yaitu bigbus front engine Isuzu MT111 dan big bus rear engine Isuzu LT111.
Nah untuk Chasis Big Bus Isuzu yang akan diluncurkan kali ini adalah Isuzu LT 134 , dengan konfigurasi rear engine, chasis ini menyasar segmen bus dengan kapasitas 40-50 penumpang, Di Pasaran bus ini akan berhadapan langsung dengan duo Penguasa lama yaitu Mercedez Benz OH 1526, dan Hino RK 8.Â
Kedatngan Isuzu LT 134 sendiri sudah tercium sejak 2 tahun lalu, ketika PT IAMI melakukan impor sebanyak 10 unit pada bulan Oktober 2014 lalu yang ditunjukkan dengan No. TPT : 2133/IUBTT/TPT/10/2014.
Pada situs resmi TPT (Tanda Pendaftaran Tipe Kendaraan Bermotor)-Online Kemenperin RI, tercantum PT IAMI sudah mendaftarkan merek dan tipe kendaraannya berinisial ISUZU LT134QRAN3T17S1, tertanggal 12/01/2015 dengan status permohonan kategori P alias masih dalam proses.