Sejarah Mitsubishi Colt T120 , Kendaraan Niaga Legendaris Indonesia

1026231_10151624362960822_559165394_o
Colt Kampus UGM Yogyakarta

awansan.com – Mitsubishi sudah dikenal sejak lama sebagai produsen kendaraan angkutan niaga yang legendaris, terkhusus di Indonesia banyak kendaraan niaga Mitsubishi yang sangat populer baik itu karena durability maupun banyaknya jumlah yang beredar Mulai dari Pick Up Mitsubishi Colt T100 , Mitsubishi Colt T120, Mitsubishi Colt L300 , Truk Colt Diesel , Bus Mitsubishi hingga Truk Fuso .

Mitsubishi Colt Pick Up masuk ke Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1970  Diimpor oleh distributor tunggal Mitsubishi yaitu PT. New Marwa (tahun 1973 berganti nama menjadi PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors), pada saat itu varian pertama yang meluncur adalah Mitsubishi Colt T100 yang kemudian lebih dikenal deengan nama Colt Bagong/Colt Dolak

Setelah sukses dengan Colt T100 , Pada tahun 1975 KTB kemudian meluncurkan generasi kedua Colt T series dengan kode Colt T120 , dibanding generasi sebelumnya Colt T120 mendapat banyak perubahan, paling kentara adalah model lampunya yang kini menjadi 4 buah, pun dengan posisi sein yang kemudian berubah posisiya menjadi di atas.

Brosur Colt T120

Colt T120 menggunakan mesin 4G41 Neptune 86 berkapasitas 1378cc (1400cc) dengan konfigurasi OHV 4 silinder segaris ini blok mesinnya terbuat dari iron cast sehingga bandel, Mesin ini memiliki ukuran bore x stroke yang nyaris square. Yaitu 76.5 x 75mm dengan rasio kompresi sedang sebesar 9:1. mesin ini mampu menghasilkan tenaga sekitar 86Ps pada 6000Rpm dan torsi 115Nm pada 4000Rpm.

Mesin Neptune 86 ini adalah mesin Mitsubishi terakhir yang masih menggunakan teknologi OHV dengan blok mesin yang terbuat dari biji besi tuang (cast iron).

Sebetulnya daya angkut standar pabrik hanya dianjurkan 750 kg, tapi pada kenyataanya colt ini sering overload membawa beban lebih dari 1 ton.. material besi mobil ini tebal dan kokoh sehingga masih jadi favorit untuk angkut barang secara overload .. inovasi lain dari Colt adalah per depan yang sudah menggunakan per keong, sehingga menambah kenyamanan berkendara..

Di Indonesia Colt T terdiri dari berbagai versi yaitu versi Pick Up, dan versi minibus, atau lebih dikenal dengan stesen, krakap, box bahkan double cabin. Untuk versi Minibus ada banyak karoseri yang memproduksi, sebut saja Adiputro, Morodadi, New Armada, Langgeng Jaya, Podojoyo, dan lain lain, secara tidak langsung Colt T berjasa pada industri karoseri Indonesia, karena banyak karoseri sekarang pada awalnya bermula dari karoseri Colt T pick Up menjadi minibus.

Image result for iklan fuso t653
Colt T120 untuk Slalom

Di Yogya, colt mempunyai sejarah tersendiri karena pernah mempunyai nama harum di kalangan masyarakat, khususnya mahasiswa UGM. Saat itu di akhir 70-an atau awal 80an, moda angkutan umum bermotor dalam kota belum ada kecuali becak dan andong, sementara kendaraan pribadi roda dua atau empat masih relatif terbatas, khususnya di kalangan mahasiswa. Kendaraan di kalangan pelajar dan mahasiswa masih didominasi sepeda onthel.

Seiring dengan muncul dan demikian ngetrennya kendaraan komersial Mitsubishi colt, beberapa orang berinisiatif mengoperasikan kendaraan miliknya yang telah dimodifikasi menjadi pickup dengan bak belakang tertutup terpal dengan tempat duduk berbentuk bangku panjang. Bidikan pertama adalah ke jurusan kampus, yang tidak lain adalah kampus Universitas Gadjah Mada di Bulaksumur. Angkutan ini dalam waktu singkat menjadi andalan dan idola para mahasiswa UGM karena mereka menelusuri jalan-jalan di lingkungan kampus sampai ke fakultas-fakultas. Dan sinilah yang kemudian moda angkutan umum ini populer dijuluki kol kampus.

Jumlah Colt T 120 yang terjual mencapai sekitar 33,525 unit, sampai Pada tahun 1990an Mitsubishi kemudian mengeluarkan colt t 120 ss, yang lebih modern dan nyaman, dan tentu saja khas dengan warna putihnya 😀 , meskipun begitu colt t 120 sampe sekarang masih eksis dimana mana terutama sebagai angkutan bahan bangunan dan untuk angkutan pasar di pedesaan.

sumber :
ColtT120lovers.com
sayangyogya.blogspot.co.id
titusdipolo

Hasil gambar untuk bemo 70an
Colt T120 Bus Chasis
Colt T120 Bus Chasis

Review Suzuki Jimny Sj410


Siapa sih yang nggak kenal suzuki jimny, mobil legendaris suzuki yang sukses di medan offroad , laris manis diburu kolektor, harganya pun melambung sekarang :lol:, termasuk saya juga tergila-gila dengan mobil ini, walau belum terbeli hingga sekarang :evil:. Pas ngeliat iklan – iklan di tokobagus saya jadi teringat pernah ngerasain juga nyetir ini mobil , ya udah langsung tulis saja 😀 .
Mobil yang saya coba merupakan unit pinjaman dari temen saya (hayah minjem lagi) , bodo ah yang penting pernah ngerasain :lol:, Suzuki jimny yang saya coba buatan tahun 1988 kalo gx salah, dulu merupakan inventaris unit paskhas, jimny dalam keadaan standar kecuali ban yang udah pake ukuran 31. beruntung banget yang punya temen baik saya om Risschie mau minjemin .
Dicoba pertama dari kontrakan deket kampus UGM – Pantai Parangtritis, ujian pertama adalah kemacetan di sekitar mirota kampus, karena si jimny tanpa ac sukseslah kita dibuat sauna dalam mobil :evil:, ditengah kemacetan kota banyak motor yang selap selip seenaknya,bodo bemperku besi, nyrempet ato nabrak situ yang penyok plus bonyok :lol:, sepanjang kemacetan suhu radiator manteng di ¼ josss banget, padahal biasanya jimny sering overheat kalo macet .
Memasuki jalan parangtritis lagsung jimny dipancal gigi 4, karena speedo gx beres estimasi ya sekitar 80 – 90 km/j, anteng anteng aja tuh, tapi setirnya kayak lari kiri kanan, maklum belum power steering, nyampai di pantai langsung di naikkan ke atas trotoar 😈

Hari berikutnya dicoba buat light offroad di daerah TPA Piyungan, lewat jalan-jalan berbatu nan menanjak, disini baru kerasa deh enaknya naik jimny, tinggal masukin 4×4 low, si jimny anteng aja tuh nanjak pelan tapi pasti josss 😀 .


Penyiksaan masih belum berakhir, rute tarakhir yang diambil adalah tanjakan di daearh cinomati, yang udah lewat pasti tau seperti apa ngerinya tanjakan ini, tanjakan yang sangat panjang, berliku dan tentunya curaam :twisted, si jimny yang bermesin standar dan berkaki gajah dipaksa unutk melewatinya dan sukses macet di tengah tanjakan :evil:, beruntung masih bisa dipinggirin, cek mesin ternyata gara- gara platina trouble :lol:, beresin bentar dan akhirnya si jimny pun berhasil melewati tanjakan, kami pun kembali turun ke jogja via dlingo – patuk – yogyakarta

macet di tanjakan


Kesimpulan, jimny emang enak buat medan offroad walau bermesin standar, tinggal modif kaki – kaki dikit dah siap tempur, di jalan aspal mulus setir sering lari kanan-kiri (ciri khas non power steering) ya wajar sih, saya dulu nyopir kijang super sama rasanya, bemper besi buat penumpang merasa aman, yoi kalo senggolan sini nyantai bakalan sono yang penyok, jangan bandingin ama mobil sekarang yang kaya kaleng krupuk, bensin pun cukup irit kata yang punya Jogja – Semarang cuman habis 10-11 liter premium :D.
Masalah kenyamanan ya jangan bandingin ama mpv/sedan jauuh rasanya wkwkw, rasanya sobreker keras nan gemlodagh, begitu juga kalo buat lari lari di aspal, performa mesin pas-pasan, emang enaknya buat nyantai aja :D.
Bagi yang gx suka repot boleh tu platina diganti aja ama CDI maupun magnetic Trigger, biar kagak takut rewel di jalan, sekalian ac di pasang lagi biar nggak kepnasen waktu jalan-jalan di kota :D.