awansan.com – Dear pembaca semua, masalah jok sepeda motor akan menjadi sangat krusial ketika kita sudah berkeluarga, atau minimal sudah tidak menjomblo lagi, apalagi jika boncenger utamanya adalah wanita / anak – anak.
Di rumah awb pun hal ini menjadi topik pembicaraan seru karena awb dan istri masih menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi utama, kebetulan istri awb juga sudah pernah bonceng berbagai macam motor yang awb pakai, mulai dari Honda Supra Fit, Honda Blade 125, Honda Megapro sampai Yamaha Vixion Lightning.
Nah setelah ngobrol dengan istri, akhirnya didapatlah kesimpulan 3 kriteria sepeda motor yang nyaman buat boncengan :
Kriteria Pertama adalah Buritan Motor tidak terlalu tinggi, atau bahasa jawanya “jengking”, karena Buritan motor yang terlalu tinggi membuat boncenger lebih susah untuk melangkah naik ke jok belakang,
selain itu ketika digunakan perjalanan jauh pinggang boncenger bakalan cepet pegel, karena harus bungkuk banget agar bisa meluk rider di depan.

Bentuk buritan motor yang terlalu nungging akan membuat boncenger lebih cepat pegal
Kriteria kedua adalah bentuk jok bertipe tandem, bukan bukan tipe split seat, karena ketika boncenger terdorong ke depan, maka bokongnya bakal berada di perbatasan antara jok depan dan belakang, dan posisi ini sungguh tidak nyaman, atau bahkan bisa saja boncenger jadi satu di jok paling depan which is umpek umpekan.
Kriteria ketiga adalah busa jok yang tebal dan empuk, nah yang ini sudah pasti, jok yang empuk akan membuat bokong tidak cepat panas ketika berboncengan, selain itu jok yang empuk akan ikut membantu meredam getaran dari jalan, sehingga menambah kenyamanan.

Jok yang tipis kayak gini, kerass
Percuma kan kalau jok sudah tidak jengking, bentuk jok juga standa tapi busanya tipis, ya sama aja boong 😁😁
contoh beberapa motor yang memenuhi tiga kriteria di atas adalah Suzuki Smash generasi kedua, Suzuki Adress, NMAX, dan Honda Megapro semua generasi, bukan bermaksud promosi tapi memang begitulah kenyataannya.

contoh jok yang nyaman untuk berboncengan, model tandem, tidak terlalu nungging dan busa jok tebal yang empuk
Baca Juga :
- Ganti Aki Honda Blade 125 Injeksi
- Hino Dutro 136 HDL 6×2 , Ligh Duty Truk 10 Roda Pembetot Perhatian GIIAS 2022
- Gempur Pasar Pick Up, Hino 200 Series Meluncur di GIIAS 2022
- Melihat Ekstrimnya Muatan Truk Antar Pulau di Pelabuhan
- Meramaikan Khazanah Mudik 2022
- Ganti Rantai Honda New Megapro Pakai Merk Indopart
- DEHANDA TRIUN DX , MODEL BUS TERBARU KARYA KAROSERI TRIJAYA UNION
- Mengenal Jeepney , Angkutan Umum Ikonik dari Filipina
- Mengenal LIAZ 251 , Truk Taktis Raksasa Andalan Marinir Indonesia
- Gagahnya Modifikasi Truk Ala Papua
Semua kriteria istri mas Awan sama dengan istri saya, bahkan dia gak mau kalau saya beli motor tipe no 1 atau 2, gak nyaman buat boncengan, kasihan yang duduk di belakang.
LikeLike
Hehe ternyata hampir semua wanita kriteria sama ya mas, istri saya bahkan dulu nggak mau bonceng Vixion karena repot naiknya, tapi karena adanya itu lama lama mau juga, tapi tetep minta ganti motor 😂
LikeLike